TRIBUNMANADO.CO.ID - Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka usai bertemu dengan perwakilan Aliansi Masyarakat Nusa Utara bersatu (AMSATU) memohon maaf atas insiden penganiayan yang terjadi.
Dia pun menegaskan akan bertanggung jawab atas semua kejadian penganiayaan ini.
"Jadi apa yang terjadi saat ini, komandan yang akan bertanggung jawab," jelasnya
Dia pun menegaskan permohonan maaf ini tidak ada mengurangi soal proses hukum yang sementara berjalan.
"Kami mohon yang hadir disini untuk mengawasi termasuk media soal kasus ini," jelasnya
Danlantamal mengatakan bahwa dia adalah bagian dari warga nusa utara, mengingat istrinya berasal dari sana.
"Saya adalah anda dan anda adalah saya, apapun yang terjadi saya pun akan merasakan duka juga," jelasnya
Danlantamal pun menjamin akan memproses para pelaku penganiayaan dari ABK Kapal.
"Apabila ada anggota yang bermasalah kedepan tolong secepatnya infokan kepada saya, sehingga bisa lakukan fungsi kontrol tentunya supaya Lantamal VIII lebih baik dari sebelumnya," jelasnya
Sebelumnya pertemuan tersebut berjalan sekira 30 Menit, membahas segala tuntutan pasca penganiayaan ABK Kapal yang dilakukan oknum anggota Satgas Gakkumla beberapa waktu yang lalu.
Usai pertemuan, perwakilan Masyarakat Abid Takalamingan menyampaikan hasil pertemuan tersebut.
Menurutnya harapan dengan apa dituntut para pendemo dan akan ditindaklanjuti Danlantamal terkait proses hukum para pelaku penganiayaan.
"Setelah pertemuan ini, kami minta semua pihak untuk mempercayakan masalah ini, karena ada keinginan baik yang luar biasa dari TNI AL," jelasnya
Dia pun mengapresiasi pertemuan yang bisa diterima dengan baik oleh Danlantamal VIII.
"Pertemuan ini berjalan dengan humanis, dan beliau secara terbuka meminta masukan kepada hal-hal yang akan terjadi kedepan, dan anggota-anggota yang rada nakal diminta untuk dilaporkan kepadanya," jelasnya