TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka, bertemu dengan perwakilan Aliansi Masyarakat Nusa Utara bersatu (AMSATU).
Pertemuan tersebut berjalan sekira 30 menit, membahas segala tuntutan pasca penganiayaan anak buah kapal (ABK) yang dilakukan oknum anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado beberapa waktu yang lalu.
Usai pertemuan, perwakilan AMSATU, Abid Takalamingan, menyampaikan hasil pertemuan tersebut.
Menurutnya, harapan para pendemo terkait proses hukum pelaku penganiayaan akan ditindaklanjuti Laksma TNI Nouldy Tangka.
"Setelah pertemuan ini kami minta semua pihak untuk mempercayakan masalah ini karena ada keinginan baik yang luar biasa dari TNI AL," jelasnya.
Dia pun mengapresiasi pertemuan yang bisa diterima dengan baik oleh Laksma TNI Nouldy Tangka.
Baca juga: Sepanjang Jalan Ring Road I Manado Sulawesi Utara Dihiasi dengan Baliho Foto Kaesang Pangarep
Baca juga: BREAKING NEWS: Pendaftaran PPPK Bolmong Sulawesi Utara Berakhir Hari Ini
"Pertemuan ini berjalan dengan humanis, dan beliau secara terbuka meminta masukan kepada hal-hal yang akan terjadi ke depan, dan anggota-anggota yang rada nakal diminta untuk dilaporkan kepadanya," jelasnya.
Sebelumnya, ratusan AMSATU menggelar aksi damai di Mako Lantamal VIII Manado, Senin (9/10/2023).
Kedatangan mereka untuk menuntut keadilan setelah 4 ABK dianiaya oleh 6 anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado.
"Kami mengutuk keras penganiayaan ABK kapal," teriak sejumlah orang.
Perwakilan masyarakat, Jull Takaliuang, dalam orasinya mengatakan jika masyarakat telah memberi maaf kepada para pelaku, namun proses hukum harus tetap jalan.
"Tidak ada mediasi dan selesai, pelaku harus dihukum. Merdeka!" jelasnya.