Selain pemazmur, tekad untuk beibadah pada Tuhan terlihat dari pernyataan Yosua, “…Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” (Yos. 24:15).
Yosua menegaskan tekadnya seperti itu, karena di sekitar umat Israel memang ada banyak ilah atau allah lain yang disembah oleh bangsa-bangsa yang tidak percaya pada Allah sejati.
Tuhan Yesus, ketika berbicara kepada perempuan Samaria, Ia menegaskan bahwa hanya ada satu yang patut disembah, yaitu Allah yang adalah Roh.
Barangsiapa menyembah Dia harus menyembahnya dalam roh dan kebenaran.” (Yoh. 4:24).
Sejauh mana kualitas ibadah kita secara pribadi kepada Allah, yang kita sapa dengan Bapa itu?
Inspirasi: Beribadah bukanlah sekedar mengikuti ‘kegiatan’ atau ‘acara’ ibadah, tetapi soal hati - sikap hidup di hadapan Tuhan setiap waktu