Namun bila ada serangan dari massa anarkis, ia khawatir prajurit ikut juga tersulut emosinya.
Dalam mengatasi kerusuhan masal, prajurit TNI didukung peralatan, alat komunikasi satuan, dan natura siaga untuk menjaga keselamatan prajurit dan mencegah emosi prajurit tatkala menjadi korban anarkis serangan para demonstran termasuk pada pengamanan masa Pemilu .
Yudo pun menyadari para prajurit sulit melakukan pembiaran ketika amukan massa terjadi.
Oleh karena itu, ia mendorong penggunaan alat secara terlatih saat pecahnya aksi anarkis.
“Karena saya yakin kalau TNI dipukuli seperti itu pasti gak tahan, mesti gak akan diam saja dilempari kayak gitu, ngamuk pasti. Prajurit kita kan gampang ngamuknya itu. Tapi karena Polri mungkin sudah dilatih supaya diam, nanti di-shooting, sehingga yang mukul itu langsung dikenakan tindak pidana,” ujar Yudo.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com