Berita Viral

Viral Guru Honorer di Bogor Dipecat karena Laporkan Kepsek Pungli, Siswa SD Lakukan Demo

Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru honorer di Bogor dipecat karena melaporkan kepsek yang diduga lakukan pungli.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral guru honorer dipecat di Bogor, Jawa Barat.

Guru tersebut mengajar di SDN 1 Cibeureum, Kota Bogor.

Sosok guru tersebut akrab disapa dengan nama Pak Reza.

Adapun alasan pemecatan Pak Reza karena telah membongkar dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek).

Para anak didiknya tak terima Pak Reza dipecat.

Mohamad Reza Ernanda seorang guru honorer asal Kota Bogor. (Istimewa/Kolase TribunnewsBogor)

Sejumlah anak SD pun melakukan demo dengan membawa kertas bertuliskan "Save Pak Reza".

Mereka tak ingin guru favorit mereka dipecat.

Bahkan para orang tua terlihat sedih hingga menangisi Pak Reza.

Hal ini pun viral di media sosial.

Sang guru bernama asli Mohamad Reza Ernanda.

Pak Reza dipercat oleh Kepala SDN 1 Cibeureum, Nopi Yeni.

Sang kepsek diguga melakukan pungli saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Reza dituding mengakses WhatsApp kepala sekolah tanpa izin dan integritasnya sebagai guru diragukan.

Hal itu diketahui dari surat pemecatan Pak Reza, yang berbunyi:

1. Mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara Kepala Sekolah dengan guru-guru.

2. Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah).

Diprotes Siswa dan Orang Tua

Buntut dari pemecatan Pak Reza, ratusan siswa hingga orang tua murid menggelar aksi di SDN 1 Cibeureum pada Rabu (13/9/2023).

Tak sedikit siswa yang menangis karena sedih guru tersebut harus berhenti mengajar di sekolah.

Beberapa di antaranya juga membawa kertas dengan berbagai macam tulisan penolakan atas pemecatan Pak Reza.

Bahkan, orang tua murid ikut menggeruduk ruangan kepala sekolah.

Menurut salah satu siswa, Lupi, Mohamad Reza Ernanda merupakan salah satu guru yang memiliki kualitas baik.

Sehingga, berat baginya dan kawan-kawannya untuk menerima pemecatan Pak Reza begitu saja.

"Padahal ngajarnya bagus, bukan cuma ngajar tapi bisa sambil bermain, gurunya seru ngajarnya berkualitas," kata Lupi, dikutip dari Tribunnewsbogor.

Sosok Pak Reza di Mata Orang Tua Murid

Salah satu orang tua murid yang ikut dalam aksi protes tersebut, Kusuma mengatakan, Mohamad Reza Ernanda adalah guru terbaik di sekolah itu.

Menurut Kusuma, Pak Reza memiliki loyalitas yang tinggi.

"Saya melihat Pak Reza memiliki loyalitas tinggi. Beliau pegang instagram, youtube, dll. Beliau jadikan anak pemalu jadi pemberani," ungkap Kusuma, dikutip dari Tribunnewsbogor.

Hal itu bukan tanpa alasan, Kusuma menjelaskan, anaknya menjadi salah satu bukti keberhasilan Pak Reza menjadi guru.

"Anak saya tidak diajar langsung oleh Pak Reza. Tapi anak saya pernah berkelakar bahwa di kelasnya pak Reza berkembang," kata Kusuma.

Bima Arya Pecat Kepala Sekolah

Lebih lanjut, kabar pemecatan Pak Reza yang viral ini lantas sampai di telinga Wali Kota Bogor Bima Arya.

Bima Arya pun melakukan investigasi atas dugaan pungli yang dilakukan Kepala SDN 1 Cibeureum, Nopi Yeni.

Hasil dari investigasi tersebut, Nopi Yeni terbukti melakukan gratifikasi.

"Kepala sekolah sendiri telah di BAP oleh inspektorat dan terbukti telah menerima gratifikasi," ungkap Bima Arya pada Rabu, dikutip dari Tribunnewsbogor.

Selain itu, pihaknya juga memberhentikan Nopi Yeni sebagai kepala sekolah.

"Jadi diberikan sanksi untuk bergeser diberhentikan sebagai kepala sekolah dan nanti akan ditetapkan sanksinya seperti apa," katanya.

Pak Reza Tetap Mengajar

Selain itu, Bima Arya juga menjelaskan bahwa Mohamad Reza Ernanda masih bisa mengajar di sekolah tersebut.

Hal itu karena pihaknya membatalkan keputusan pemecatan terhadap Pak Reza.

"Tadi saya melakukan mediasi akhirnya disepakati oleh kepala sekolah untuk menerima keputusan wali kota," papar Bima Arya.

"Terkait pemberhentian beliau dan juga membatalkan keputusan kepala sekolah untuk memberhentikan pak Reza. Jadi pak Reza bisa langsung mengajar," sambungnya.

Menurutnya keputusan yang diambil itu untuk kepentingan para peserta didik agar tidak terganggu dalam kegiatan belajar mengajar.

"Kami melakukan tindakan seperti ini sesegera mungkin, supaya anak-anak tidak terganggu dan ini menjadi pembelajaran untuk semua," pungkasnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Tribunnewsbogor.com/Wahyu Topami/Sanjaya Ardhi)

Baca juga: Viral, Karyawan Rumah Makan di Minut Sulawesi Utara Kumpul Uang Bantu Korban Kebakaran

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Baca berita lainnya di: Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado: disini

Berita Terkini