Minut Sulawesi Utara

Dinyatakan Bebas Virus ASF, Simak Pencegahan dan Perawatan Ternak Babi di Brangka Pig Farm Minut

Penulis: Fistel Mukuan
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Toar Pungus, pemilik Brangka Pig Farm di Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minut, Sulawesi Utara, Selasa (12/9/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Peternakan babi Brangka Pig Farm di Airmadidi Atas, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara dinyatakan bebas dari virus African Swine Fever (ASF) oleh Dinas Pertanian Minut.

Toar Pungus, pemilik Brangka Pig Farm, saat ditemui menjelaskan cara perawatan kandang dan cara pencegahan agar ternaknya aman dari virus ASF.

"Untuk perawatan di peternakan kami menerapkan bio security. Di mana bio security ini sangat ketat di peternakan kami. Dibuat tempat khusus untuk penyemprotan disinfektan bagi yang berkunjung dan kendaraan," ucap Toar Pungus, Selasa (12/9/2023).

Kebersihan memang yang utama di peternakannya.

Setiap hari, kandang-kandang dibersihkan sebelum ternak babi diberi makan.

Saat ini di peternakannya ada sekitar 800-1.000 ekor babi.

Jumlah tersebut mencakup indukan, anakan, sampai babi siap panen.

"Brangka Pig Farm tidak lagi beli bibit dari dari luar karena sudah ada indukan sekitar 120 ekor dan ada pejantan. Jadi dari pembibitan hingga siap panen semuanya di sini," ucapnya.

Selain itu, pembeli juga tidak diperbolehkan masuk kandang.

Mereka hanya melihat ternak babi dari video, timbang, setelah itu akan diantar menggunakan mobil pick up.

Baca juga: Hujan di Manado, Andrei Angouw Cek Muara Sungai: Sorot Sampah Plastik di Jembatan Megawati

Baca juga: Maurits Mantiri: Konsep Kerja Malendong Sukseskan Bitung Digital Nomed Village

"Beberapa waktu lalu dari Dinas Pertanian Minut telah datang ke sini dan melakukan pengambilan sampel dari 100 ekor babi untuk diperiksa ke laboratorim," ujarnya.

Setelah penelitian hampir dua minggu, hasilnya keluar dan dinyatakan bahwa Brangka Pig Farm bebas dari virus ASF, CSF, dan Kolera.

"Kami menjadi salah satu kandang yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian Minut untuk daging konsumsi karena sudah dinyatakan sehat," ungkapnya.

Di sisi lain, harga babi sekarang sudah mulai membaik, yaitu Rp 36 ribu.

Berbeda dari sebelumnya, saat virus ASF pertama di Sulawesi Utara, harga babi turun menjadi Rp 22 ribu per kilogram.

Toar Pungus, pemilik Brangka Pig Farm di Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minut, Sulawesi Utara, Selasa (12/9/2023). (Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan)

Padahal kalau harga normal biasanya Rp 38 ribu-Rp 40 ribu per kilogram.

"Karena kalau dihitung dari makanan babi serta vitamin, tidak sebanding. Karena saat harga babi turun, harga makanan dan vitamin tidak," sebutnya lagi.

Pernah dalam sehari mereka panen sampai 60 ekor, yaitu sebelum Pengucapan Syukur.

Pembeli babinya ada dari Tondano, Minahasa; Kota Manado; dan Kota Bitung.

Baca juga: Ketua Komando Kemenangan Prabowo Bitung Keon Maringka Punya Keinginan Jadi Calon Wali Kota Bitung

Baca juga: Selokan di Manado Sulawesi Utara Penuh Tanah Sisa Galian, Warga Sebut Bekas Jaringan Telkom

Selama ada virus ASF di Sulawesi Utara, peran pemerintah sangat baik, khususnya Dinas Pertanian Minut karena mereka juga memberikan disinfektan, obat-obatan, dan APD.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini