TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat bernama Tony James Keene menjelaskan awal mulanya ia keberatan dengan pengeras suara yang digunakan di salah satu gereja di Pulau Bunaken, Manado, Sulawesi Utara.
Sabtu (26/8/2023) malam tersebut dia tidur lebih awal dan yang dia bisa dengar hanyalah pengeras suara GMIM yang meminta uang.
"Setelah 1,5 jam mendengarkan jumlah uang dan nama orang, saya bangun dari tempat tidur dan menuju ke gereja, hingga saya menyampaikan keberatan," jelasnya, Selasa (29/8/2023).
Dia pun memahami sebaiknya dia menghubungi polisi untuk menangani masalah ini.
Jika ke depan ada sesuatu yang kurang menyenangkan lagi baginya, ia akan melaporkannya terlebih dahulu kepada polisi.
"Saya berharap GMIM dan anggotanya menerima permintaan maaf saya yang tulus," jelasnya.
Dia pun menegaskan tidak pernah mengunggah videonya yang saat ini viral di media sosial.
"Saya tidak pernah melakukan hal tersebut," jelasnya.
Kata Tony, Bunaken adalah tempat yang sangat istimewa.
Masyarakat Bunaken luar biasa, baik hati, dan murah hati.
Baca juga: Kalender Jawa 29 Agustus 2023, Weton Selasa Pahing Identik Bersifat Ini
Baca juga: Nasib Oknum Paspampres yang Culik dan Aniaya Imam Masykur Hingga Tewas, Ini Permintaan Panglima TNI
"Saya sedih jika mereka berpikir saya tidak menghormati mereka," jelasnya.
Pendeta Nova Dawoah Minta Maaf Suara Toa Ganggu Kenyamanan WNA di Bunaken Manado Sulawesi Utara
Ketua Jemaat GMIM Patmos di Pulan Bunaken, Pendeta Nova Dawoah, menyampaikan permohonan maaf kepada warga negara asing (WNA) yang merasa terganggu dengan pengeras suara gereja atau toa.
"Kami atas GMIM Patmos memohon maaf manakala sudah mengganggu kenyamanan," jelasnya, Selasa (29/8/2023)
Menurutnya, pihak gereja memang mencari dana pada pukul 19.00-22.00 Wita.
"Pada dasarnya hari Senin-Jumat biasanya hanya sampai pukul 21.00 Wita. Tapi karena hari Sabtu hari terakhir dan ada ibadah kolom. Jadi seperti biasa, pukul 19.00 Wita dimulai, kemudian dihentikan sampai 21.00 Wita, lalu berlanjut hingga 22.00 Wita," jelasnya.
Dia pun bersyukur peristiwa ini tidak berlanjut ke hal-hal yang menuju pada kriminalitas.
"Jadi kami memohon maaf manakala ada bisingan toa. Tapi memang ibadah subuh kita biasa jam 05.00 Wita dilaksanakan, karena menjadi program dari GMIM," jelasnya.
Dia pun berharap para WNA bisa menyesuaikan dengan situasi dan keadaan yang ada di Pulau Bunaken.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Bahasa Inggris Kelas 9 SMP Halaman 14 dan 15, Materi Teks Lisan dan Tulis
Baca juga: 1.510 PPPK Sulawesi Utara Terima SK, Ini Pesan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw
"Akan tetapi kami mengapresiasi permohonan maaf dari Tony James Keene dan ibu, dan kiranya hal yang sama bisa terjadi di tempat lain," jelasnya.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.