Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Jericco Lumintang, tahanan lari asal Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang baru saja menyerahkan diri kembali ke Polsek Wanea, Manado, Sulawesi Utara, mengaku sangat takut.
Kepada Tribunmanado.co.id, pelaku kasus penganiayaan ini mengaku dirinya tak bisa tidur pulsa setelah jadi buronan polisi.
Hal tersebut diutarakan saat diwawancarai, Senin 21 Agustus 2023 di Polresta Manado.
"Saya lihat lima orang teman saya ditembak polisi via medsos," kata dia.
"Waktu itu saya pinjam hape teman di tambang," ujarnya lagi.
Melihat postingan di facebook, ia langsung panik.
Bahkan, dirinya langsung meminta keluarganya untuk menyerahkan yang bersangkutan.
"Setelah itu saya minta untuk diantar ke Manado. Karena jujur saya takut ditembak," ungkapnya lagi.
Sebelumnya diketahui, sebanyak enam tahanan di Polsek Wanea, Polresta Manado, melarikan diri dari penjara.
Kejadian tersebut kemudian mendapatkan atensi dari Kapolda Sulut Irjen Setyo Budianto.
Dari informasi yang diperoleh Tribunmanado.co.id, Selasa 15 Agustus 2023, para tahanan tersebut lari dengan cara membuat lubang didinding penjara Polsek Wanea.
Hal ini dikatakan salah satu sumber di Polsek Wanea.
Namun sebelum membuat lubang tersebut, para tahanan pura-pura menyanyi dengan suara yang sangat nyaring.
"Mereka membobol dinding tahanan," ujar sumber yang tak ingin namanya disebutkan.
"Lubang di dinding itu sekitar 40 centimeter," ucapnya.
Setelah lubang di dinding itu berhasil dibuat, satu persatu tahanan kemudian kabur dari penjara Polsek Wanea.
Saat ini Polresta Manado masih melakukan pencarian terhadap para tahanan yang kabur tersebut. (Nie)
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.