Sejarah

Kisah Kapiten Kampung Cina Oey Pek Yong, Melawan Belanda dengan Bahasa Melayu Manado Sulawesi Utara

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung Cina di Manado, Sulawesi Utara.

Oey juga sangat menghargai budaya Minahasa. 

"Selama menjabat kapiten Cina dalam setiap kegiatan Tapikong beliau dijemput oleh musik bambu," kata dia. 

Sebut Hendri, usaha Oey adalah membuka percetakan yang di masanya adalah yang terbesar.

Nama percetakannya adalah Percetakan cresendo. "Terletak di ujung seberang toko obat Tek Ho Long sekitar tempat potong rambut," ujar dia.

Hasil penelitiannya, Oey Pek Yong hanya mempunyai seorang putri.

Yang bersangkutan sudah keluar Manado.

"Keberadaannya sudah diketahui lagi," kata dia.

Sesuai dengan kebijakan pada masa itu, percetakan Oey diambil alih pemerintah karena tak ada ahli waris.

"Percetakan Cresendo hingga kini masih ada dan beroperasi masih dengan nama yang sama tidak mengalami perubahan yaitu percetakan cresendo," ujar dia. (art)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini