Ia hadir dalam keluarga Yairus dimana anaknya sakit keras kemudian meninggal dan Tuhan menghidupkannya (Lukas 8:40-36);
Ia hadir memberikan keyakinan kepada perempuan Samaria yang dikucilkan masyarakat oleh karena perbuatan amoralnya (Yohanes 4:4-26).
Dalam Matius 25:34-40, Yesus mengajarkan dan memerintahkan kita untuk memperhatikan dan tidak mengabaikan orang lemah, seperti mereka yang lapar, haus, seorang asing, telanjang, sakit, dan yang dalam penjara.
Di sekitar kita ada banyak orang yang membutuhkan pertolongan kita. Kita dapat memulainya dari hal-hal yang kecil kepada mereka.
Kita dapat mulai dengan membantu keluarga atau tetangga kita.
Yesus memberikan perintah kepada murid-Nya, agar mereka menjadi saksi-Nya mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi (Kisah 1:8).
Yerusalem menggambarkan keluarga atau tetangga kita, dan disinilah kita memulai untuk menjadi saksi Kristus.
Pemazmur menegaskan bahwa kita akan berbahagia ketika kita memperhatikan orang lemah.
“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! (ayat1)
Inspirasi: Kekristenan tidak memanggil kita untuk terpisah dari sesama, tetapi untuk berbaur dengan sesama yang memerlukan kepedulian kita.