Sangihe Sulawesi Utara

Harga Daging Babi di Sangihe Sulawesi Utara Masih Normal, Rp 75 Ribu per Kilogram

Penulis: Nelty Manamuri
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual daging babi di Pasar Towo’e Tahuna.

TRIBUNMANADO.CO.ID – Virus demam babi Afrika yang dikabarakan sudah masuk ke wilayah Sulawesi Utara (Sulut), kini dampaknya dirasakan para peternak babi.

Pedagang di beberapa wilayah sulut menjual daging babi dengan harga yang sangat murah, mulai dari Rp 35 ribu per kg hingga ada yang menjual Rp.100ribu per 7 kg.

Hal ini tentunya mendapat keluhan oleh sejumlah pedagang dan peternak babi khusunya di wilayah Sulut.

Berbeda halnya dengan harga daging babi yang ada di Kabupaten Sangihe, provinsi Sulut, yang masih normal di harga Rp.75ribu per kg.

Terpantau di Pasar Towo’e Tahuna pedagang masih berjualan seperti biasa dan masyarakat juga masih mengkonsumsi daging babi.

Salah satu pembeli, Ibu Ita yang kebetulan sedang membeli daging babi mengatakan sudah tau dengan adanya virus flu babi.

"Yang saya ketahui virus tersebut tidak menular ke manusia, apa lagi di Sangihe belum ada firus tersebut," ungkap Ita.

Dilokasi yang sama, penjual daging babi Ibu Nonce mengakui bahwa babi yang mereka potong masih dalam keadaan sehat.

"Kami menjual babi yang masih hidup dan tidak sakit," ungkapnya, Jumat (4/8/2023).

Kepala Dinas Pertanian dan peternakan Golfried Pella mengatakan sudah mengirim sampel untuk di periksa.

"Khusus untuk daerah kita sudah mengirim sampel ke tim dari dt Hewan Maros, jadi lita masih menunggu hasil," singkatnya.(Nel)

Baca juga: Dokter Terawan Sebut Sulawesi Utara Layak Jadi Lokasi Health Tourism

Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini, Info BMKG Jumat 3 Agustus 2023 Baru Saja Guncangan di Laut

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini