TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Naik ojek pangkalan dan mobil angkutan kota (angkot) atau mikro dilakukan oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, pada hari Kamis (27/7/2023).
Pemerintah Kota Bitung terus melaksanakan program Hari Tanpa Kendaraan setiap Kamis.
Menurut Maurits Mantiri, seluruh pihak di Pemkot Bitung wajib dan harus mendukung program ini.
Karena manfaatnya terasa di sektor perekonomian, khususnya mereka warga yang bekerja di sektor jasa transportasi.
"Sudah banyak sopir dan tukang ojek, yang kami akan bercakap merespons baik akan program Hari Tanpa Kendaraan. Di mana seluruh jajaran ASN, pejabat, THL, dan lainnya di Pemkot Bitung ketika ke kantor tidak boleh bawa kendaraan. Harus naik motor atau mikro, maupun transportasi online," kata Maurits Mantiri saat menumpang mikro sepulangnya dari ngantor, Kamis sore.
Sementara itu menurut Steny Wuwumpene, sopir mikro yang tinggal di Kelurahan Manembo-Nembo, mengaku kenal dengan penumpang yang ia angkut, yaitu Maurits Mantiri.
"Memang mujur hari ini boleh ketemu dengan wali kota di dalam mobil mikro. Senang pokoknya," kata Steny Wuwumpene.
Ia mengapresiasi program Pemkot Bitung yang setiap hari Kamis mewajibkan jajarannya tidak bawa kendaraan ke kantor dan harus naik angkot, ojek umum, maupun online.
Menurutnya, program itu sangat luar biasa.
Dalam sehari, ia bisa memperoleh Rp 250 ribu-Rp 300 ribu, itu pun kalau banyak penumpang dan ada rejeki lainnya.
Baca juga: Daftar Kekayaan Weldie Poli, Baru Dilantik Jadi Kepala Pengadan Barang dan Jasa Pemprov Sulut
Baca juga: Kenali Penyebab Begadang pada Remaja, Bisa Cegah Perubahan Jam Biologis
Dari pendapatan itu, ia masih harus menyisihkan Rp 150 ribu-Rp 200 ribu untuk bensin.
"Untuk gaji di kisaran Rp 70 ribu-Rp 100 ribu setiap hari," tandasnya.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.