Pencegahan Virus ASF di Sulut

Berikut Dua Provinsi yang Masih Minta Stok Babi di Sulawesi Utara, Kuota Sampai 3 Ribu Ekor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang daging babi di Pasar Pinasungkulan Karombasan, Manado, Sulawesi Utara.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski isu African Swine Faver (ASF) sadang marak di Sulawesi Utara, namun nyatanya konsumsi daging babi masih terus terjadi,.

Memang saat ini pemerintah Sulawesi Utara memperketat masuknya daging babi di perbatasan.

Namun pemerintah tidak melarang daging babi diperjual belikan di Sulawesi Utara.

Baca juga: Daging Babi Asal Sulawesi Utara Masih Diminati, Nova Pangemanan Sebut ASF Tak Menjangkiti Manusia

Tim Distanak Sulawesi Utara memeriksa keadaan kandang serta babi di Minut (Distanak Sulut)

Bahkaan hingga saat ini, tak ada larangan untuk konsumsi daging babi.

Sebab tak ada dampak apa-apa, jika mengonsumsi daging babi yang terkena ASF.

Hingga saat ini permintaan daging babi dari Sulut makin tinggi.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara, Nova Pangemanan, mengimbau warga tidak takut makan daging babi.

Baca juga: Berikut Harga Terbaru Daging Babi di Dua Pasar Manado, Turun Lantaran Isu ASF

Menurut dia, tak semua penyakit pada babi berjangkit ke manusia.

"Masyarakat jangan takut makan daging babi karena penyakit yang disebabkan oleh virus termasuk PMK, ASF, dan lain lain, sifatnya tidak zoonosis yakni tidak menjangkit dari ternak babi ke manusia," katanya, Minggu (23/7/2023). 

Hingga kini, permintaan daging babi dari luar Sulut tetap tinggi.

Itu bukti bahwa daging babi asal Sulut tetap diminati di luar daerah.

Baca juga: Pantas Manusia Masih Bisa Makan Babi Meski Babinya Mati Terserang Virus ASF, Ternyata ini Alasannya

"Ke Papua Barat 1.500 ekor babi bocil, sedang ke Kalimantan Barat 1.500 bocil," katanya.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama kabupaten dan kota terus bersinergi mencegah Sulut dari virus ASF.

Pemantauan dilakukan setiap hari.

"Dinas Pertanian dan Peternakan telah melakukan langkah konkret bersama pemkab dan pemkot, dinas terkait, sudah bergerak serentak untuk antisipasi semua penyakit ternak babi dan dilaksanakan monev juga pelaporan kegiatan setiap hari," katanya. 

Halaman
12

Berita Terkini