Pengucapan 2023

Momen Pengucapan Minsel Sulawesi Utara, Macet Panjang hingga Tamu Dijamu Beragam Makanan Khas

Penulis: Tirza Ponto
Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beragam momen pengucapan Minsel Sulawesi Utara, Minggu (9/7/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini momen-momen pengucapan Minsel 2023.

Kabupaten Minahasa Selatan atau Minsel di Sulawesi Utara menggelar pengucapan syukur pada Minggu (9/7/2023).

Diketahui pengucapan merupakan salah satu momen yang dinantikan masyarakat Sulawesi Utara setiap tahunnya.

Pengucapan syukur merupakan suatu tradisi turun-temurun yang dilakukan warga Sulawesi Utara.

Adapun pengucapan syukur ini merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan untuk berkat yang diperoleh sepanjang tahun.

Dalam tradisinya, pengucapan syukur biasanya menjadi momen para membawa hasil mereka ke tempat ibadah.

Kemudian di rumah mereka menyediakan makanan dan minuman sebagai bentuk ungkapan syukur.

Para tamu baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal bisa datang menikmati hidangan dari tuan rumah.

Berikut ini beberapa momen pengucapan Minsel Sulawesi Utara, Minggu (9/7/2023) :

Macet di Keluruhan Bitung, Kecamatan Amurang, Minsel, Sulawesi Utara, Minggu (9/7/2023). (Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku)

Baca juga: BREAKING NEWS: Pengucapan Syukur di Minsel Sulawesi Utara, Macet Panjang di Kelurahan Bitung

Macet Panjang

Kini Minsel dipadati masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Sulawesi Utara.

Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di Keluruhan Bitung, Kecamatan Amurang, Minsel.

Pantuan Tribunmanado.co.id, kemacetan terjadi dari jembatan Keluruhan Ranomea.

Seorang warga Minsel bernama Mega mengatakan, kemacetan ini sampai di Kecamatan Motoling.

"Macet sampai di Motoling, soalnya kita dari sana tadi," ujarnya.

Kata Mega, kemacetan bisa terjadi sampai tengah malam.

"Biasanya macet ini sampai malam, apalagi arah balik Manado macet parah," tuturnya.

Hidangan Khas Disajikan

Nasi Jaha atau Nasi Jahe, kue yang satu ini di daerah lain disebut lemang. (ryo noor/tribun manado)

Biasanya warga menyajikan banyak jenis makanan yang disiapkan untuk menjamu tamu.

Ada sayuran, daging, juga ikan.

Pengucapan Minahasa identik dengan menu ekstrim.

Ada daging tikus, ular, kelelawar hingga anjing.

"Kami pastinya sedia menu Tikus, jika ada ular ya kami sediakan ular," kata Yohanes warga Minsel, Jumat (7/7/2023).

Ungkap Yohanes, tikus jadi menu istimewa. Harganya mahal. Bisa capai 40 ribu per ekor.

"Dan rasanya sangat lezat," kata dia.

Lain lagi dengan Yobel. Dirinya menyiapkan menu ular patola. Ular dimasaknya dengan bumbu RW.

"Ada rica, sereh, kunyit, bawang merah serta lengkuas," katanya.

Sebut dia, daging dimasak kemudian disiram santan.

Dodol menjadi menu khas pengucapan syukur di Minsel Sulawesi Utara (Kolase Tribun Manado)

Menu khas dalam pengucapan syukur ini juga ada dodol Minahasa dan nasi jaha atau nasi jahe.

Dodol Minahasa dan Nasi Jaha adalah makanan khas Suku Minahasa yang sudah puluhan tahun dijadikan sebagai simbol untuk memperingati hari pengucapan syukur Suku Minahasa.

Apa Itu Pengucapan Syukur?

Budayawan dan Akademisi Unsrat Dr. Ivan R.B. Kaunang menuturkan, tradisi pengucapan syukur berakar dari tradisi Minahasa sebelum Kristen.

"Orang Minahasa dari lahir hingga meninggal selalu mengucap syukur," kata dia.

Sebut dia, pengucapan syukur berlangsung dalam segala hal.

Saat panen, saat tahun baru atau menolak bala.

Tradisi ini bertransformasi dalam segala zaman.

Saat masuknya agama Kristen, tradisi tersebut mendapat bentuk yang baru.

Kala itu berlangsung pemilihan, mana yang sesuai dan mana yang sudah tidak sesuai.

"Saat ini pun pengucapan bertransformasi lagi sesuai zaman, ada yang menyumbang di Gereja sudah pakai rekening dan lainnya," kata dia.

Meski bertransformasi, kata dia, hakekat pengucapan syukur tetap sama.

Yakni untuk mengucap syukur pada Tuhan.

"Itu dinyatakan lewat berbagi kepada sesama melalui jamuan makan," katanya.

Ivan menuturkan, budaya makan dalam pengucapan kerap jadi sorotan. Banyak yang menyebut itu budaya boros dan hedon.

Namun Ivan menyebut budaya tersebut sebagai bentuk berbagi kepada sesama.

Yang mendasarinya adalah budaya Minahasa yang dikenal sangat menjunjung tinggi spiritualisme.

"Warga yang beroleh berkat Tuhan kemudian membaginya kepada sesama, itulah simbol kasih kepada sesama manusia," katanya.

Imbauan Polisi

Kapolres Minahasa Selatan AKBP Feri Sitorus ketika dikonfirmasi mengatakan akan ada 300 personel diturunkan untuk melakukan pengamanan.

"Rincianya 198 dari personil Polri, dibantu dari kelompok masyarakat 100 lebih jadi total ada 300 orang," jelasnya Jumat (7/7/2023).

Dia pun sudah mengeluarkan himbauan penting kepada seluruh masyarakat

Imbauan termuat 5 poin. Poin pertama yaitu mengimbau agar perayaan Pengucapan Syukur dilaksanakan dengan sederhana, tidak berlebihan, tanpa pesta pora dan mabuk-mabukan serta tetap menjaga kamtibmas.

Poin kedua, tidak menyediakan minuman keras, dilarang membawa senjata tajam dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu kamtibmas.

Poin ketiga, pemerintah desa/kelurahan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan potensi masyarakat lainnya serta pengamanan swakarsa, dalam mendukung kamtibmas.

Poin keempat, memperhatikan tata tertib parkir kendaraan bermotor agar tidak menggangu arus lalu lintas, serta poin terakhir yaitu semangat kebhinekaan dalam bingkai NKRI, kita kobarkan falsafah Sitou Timou Tumou Tou, dengan tidak mengkonsumsi miras untuk mencegah tindakan kriminal, demi menghindari perkelahian antar kelompok ataupun antar kampung.

"Kami minta masyarakat untuk menaati semua aturan yang ada sudah ada," jelasnya. 

(TribunManado.co.id/Fer/Tir/Amg/Gle)

Baca juga: Kolestrol Naik Saat Pengucapan Syukur Minsel? Segera Turunkan Kolestrolmu dengan 10 Makanan Ini

Baca berita lainnya di: Google News

Berita Terkini