DBD di Sulut

Selang Januari-Mei 2023 Terdapat 1120 Kasus DBD di Sulawesi Utara, 10 Orang Meninggal Dunia

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Demam Berdarah yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes aegypti

Sudah lama 3M digadang-gadang sebagai cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Untuk menangani hal tersebut, diperlukan peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. 

Oleh karena itu, program 3M perlu dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya saat musim penghujan tiba. Program tersebut meliputi:

1. Menguras

Hal ini dilakukan dengan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Ternyata Dokter Terawan yang Rawat Lukas Enembe Selama di RSPAD Gatot Soebroto

Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Taylor Swift - All Too Well - Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia

2. Menutup

Langkah ini dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sejenisnya.

3. Mengubur

Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Melansir laman Hello Sehat, cara yang paling utama untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan mengusahakan agar kita tidak digigit nyamuk Aedes aegypti.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (hellosehat.com)

Hal bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pentingnya Gerakan 3M untuk Cegah Demam Berdarah".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini