TRIBUNMANADO.CO.ID - Maraknya kasus rabies di Sulawesi Utara, membuat pemerintah memberi perhatian khusus.
Satu di antaranya dilakukan oleh Pemerintah Kota Bitung.
mereka saat ini punya program khusus untuk penanganan rabies.
Baca juga: Pemkot Bitung Cegah Rabies dengan Topi Besar
Bahkan mereka punya target maksimal untuk memberantas rabies.
Memang kasus gigitan hewan rabies di Kota Bitung tak terlalu tinggi, namun itu patut jadi perhatian.
Kini ada petugas khusus yang terus bergerak untuk melakukan penanganan terhadap hewan.
Termasuk memberi layanan vaksinasi terhadap hewan untuk mencegah rabies.
Baca juga: Ada 27 Kasus Gigitan di Kota Bitung, 17 Positif Rabies
Menyikapi kasus Rabies, Pemerintah Kota Bitung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyampaikan pihaknya tengah menjalankan program bebas hewan rabies.
Menurut Kepala DKPP Kota Bitung Steven Prok, program itu bernama Topi Besar (Toki Pintu Bebas Hewan Rabies).
Program Topi Besar, untuk pelayanan door to door dilakukan setiap hari di kelurahan kelurahan yang ada di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Dilakukan oleh dua tim vaksinaktor dan di kantor DKPP ada stan by satu tim vaksinaktor yang siap melayani apa bila ada anjing/kucing di bawah ke kantor.
Baca juga: Kasus Gigitan Hewan Rabies Tinggi, Dinkes Minahasa Siapkan 500 Dosis Vaksin
"Semua aktivitas dalam program Toki Pintu Gratis," tandasnya.
Ada 27 Kasus Gigitan di Kota Bitung, 17 Positif Rabies
Dinas Kesehatan Kota Bitung mencatat, kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, Dr Pitter Lumingkewas untuk kasus rabies di Kota Bitung datanya ada di Dinas Kesehatan dan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung.
"Jumlah kasus positif rabies 2 kasus, pada tanggal 31 Januari dan 28 Februari 2023 di Kota Bitung," kata Kepela Dinas Keseharan Dr Pitter Lumingkewas melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr Victor Tumbuan.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung Steven Prok menyampaikan data kasus gigitan hingga bulan Juni 2023 ada 27.
Dari jumlah 27 kasus gigitan, dari hasil pemeriksaan laboratorium positif 17 dan negatif 10.
Kasus gigitan terbanyak di bulan Mei ada sembilan, tersebar dalam wilayah Kelurahan Sagerat Weru 1, Manembo-Nembo Kecamatan Matuari.
Lalu di Kelurahan Bitung Tengah dan Bitung Barat II Kecamatan Maesa, Kelurahan Madidir Ure Kecamatan Madidir dan Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian.
Kemudian, jumlah gigitan terendah ada di bulan Februari, April dan Juni 2023.
Kasus gigitan di bukan Februari ada di wilayah Kelurahan Kakenturan dan Kelurahan Makawidey.
Di bulan April, Kelurahan Sagerat dan Wangurer dan bulan Juni di Kelurahan Manembo-Nembo, Tendeki dan Girian Atas.(crz)