TRIBUNMANADO.CO.ID - Manuver Partai Demokrat akhir-akhir ini menjadi perhatian.
Kehebohan isu politik saat ini tertuju pada Partai Demokrat.
Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini dianggap telah bermanuver dua arah.
Manuver Partai Demokrat yang tampak membuat gaduh koalisinya hingga momen 'mesra' bersama PDIP belum lama ini.
Manuver tersebut sudah dilakukan di awal Juni lewat Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.
Saat itu, Andi Arief mengatakan akan mengevaluasi dukungan Partai Demokrat untuk Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Andi Arief karena menilai elektabilitas Anies yang tak kunjung menanjak setelah diumumkan sebagai calon presiden (capres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).
Ia mengatakan, evaluasi akan dilakukan karena Anies juga tak kunjung mengumumkan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Mengevaluasi mengusulkan percepatan deklarasi," kata Andi, Senin (5/6/2023).
"Memang ada kecenderungan (elektabilitas Anies) menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," ucap Andi.
Baca juga: AHY Sebut Nama Anies Baswedan dalam Pertemuan dengan PDIP
Inginkan AHY jadi cawapres
Evaluasi yang dikatakan Andi Arief ternyata berlanjut. Hal itu dipertegas dengan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY buka suara dan mengatakan, koalisi perubahan dan persatuan harus cepat mendeklarasikan Cawapres karena waktu pendaftaran sudah sebentar lagi.
"Dengan semakin cepat bersatu, terintegrasi, baik sistem maupun per orang, maka harusnya seiring dengan tingkat atau kans kesuksesan yang lebih baik.
Sebaiknya, kalau kurang waktu, rasanya juga kita harus bekerja jauh lebih rumit lagi," imbuh dia, Rabu (7/6/2023).