"Intinya pertemuan tersebut akan melakukan dialog tentang berbagai arah masa depan dan juga komunikasi di antara kedua parpol di mana dengan komunikasi ini akan terbuka suatu ruang-ruang dialog yang lebih besar," kata Hasto.
Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani bisa memecah kebuntuan komunikasi yang terjadi selama ini antara kedua partai politik (parpol) tersebut.
Dirinya mengungkapkan, kedekatan PDI-P dan Partai Demokrat terakhir kali terjadi di periode kedua pemerintahan Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tahun 2009-2014.
“Komunikasi ini bagus, kalau terjadi komunikasi ini merupakan ice breaking. Jadi yang tadinya masif sekali, solid tidak akan mungkin lagi ada komunikasi antara keduanya, tapi ternyata akan terjadi komunikasi yang bagus, ini kan bagus untuk bangsa,” ujar Syarief dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Syarief pun tak menutup kemungkinan di masa yang akan datang kedua parpol tersebut bisa berkoalisi.
“Siapa tahu 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, siapa tahu antara Partai Demokrat dan PDI-P akan semakin firm untuk sama-sama membangun bangsa,” ujarnya.
Respons Sekjen Demokrat
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya merespons rencana pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Riefky mengatakan pertemuan ini adalah momentum penting untuk masa depan bangsa, khususnya demokrasi di Indonesia.
"Niat baik kedua pemimpin muda ini tentu didasarkan pada semangat politik rekonsiliasi, yang akan memulai babak baru bagi hadirnya sinergi, kolaborasi dan gotong royong di antara sesama anak bangsa," kata Riefky dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).
Dia menjelaskan pertemuan itu akan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda, sekaligus menjadi angin segar untuk masa depan perpolitikan Indonesia.
Riefky menyebut pertemuan itu juga didasari etika politik dan sikap saling menghormati posisi politik masing-masing terkait kontestasi Pilpres 2024.
"Meskipun saat ini kami berada di posisi koalisi yang berbeda, namun kami juga menyadari bahwa pertemuan ini bisa menjadi fondasi kuat untuk mencegah perpecahan dan benturan antara sesama anak bangsa dalam menghadapi Pemilu 2024," ujarnya.
Sebelumnya, kabar adanya pertemuan tersebut disampaikan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Hasto mengatakan kabar pertemuan itu telah disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto kepadanya.