Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Jerman Terancam Terusir dari Asrama, Belum Bayar Tunggakan 5 Bulan, Ini Sebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi demo. Mahasiswa Papua di Jerman Terancam Terusir dari Asrama, Belum Bayar Tunggakan 5 Bulan, Ini Sebabnya

Anak akan dikeluarkan dari asrama

Sementara Fritz Yusuf Ayomi, orangtua penerima beasiswa Otsus Papua dan sedang berkuliah di Jerman, menceritakan bahwa anaknya sudah akan dikeluarkan dari asrama di kampusnya karena tidak melakukan pembayaran sejak Januari 2023.

"Terhitung pukul 09.00 pagi waktu Jerman, anak saya akan dikeluarkan dari asrama jika belum juga membayar tunggakan selama lima bulan," kata dia.

Beban tanggungan yang harus dibayarkan adalah Rp 8 juta tiap bulan atau total Rp 40 juta.

Menurut dia, sang anak berencana akan berusaha tetap tinggal di Jerman karena saat ini kuliahnya sudah memasuki semester akhir.

Pilihan yang diambil sang anak adalah dengan membeli tenda dan berusaha tidur di taman-taman yang ada di Kota Berlin.

"Anak saya tadi bilang dia mau beli tenda dan tidur di taman, tapi itu juga harus sembunyi-sembunyi dari polisi karena kalau ketahuan pasti ditangkap dan terancam dideportasi," tuturnya.

Sementara Plt Asisten II Sekda Papua Suzana Wanggai yang menerima para demonstran menyatakan akan meneruskan aspirasi yang ia terima kepada Plh Gubernur Papua.

Menurut dia, karena menyangkut masa depan generasi muda Papua, pemerintah akan segera mencari solusi.

"Aspirasi ini sudah saya terima dan saya akan teruskan ke Pak Gubernur," kata dia.

(Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Tayang di Kompas.com

Berita Terkini