Advertorial

Steven Kandouw Beberkan Cara Mengentaskan Kemiskinan di Sulawesi Utara

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Koordinasi Penanggunan Kemiskinan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Lintas Sektor di Hotel Luwansa Manado, Kamis (8/6/2023).

Ia menyampaikan sesuai laporan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Provinsi Sulut terus menurun dari tahun ke tahun.

Steven Kandouw selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Sulut menyebut, sekarang ini persentase penduduk miskin berada di angka 7,3.

“Target RPJMD kita 4,54, jadi masih ada ada 3 persen. Menurut hemat saya, ini menjadi tugas berat dengan penduduk sebanyak 2,6 juta jiwa,” ungkapnya.

Steven Kandouw juga khawatir dengan angka kemiskinan ekstrem yang relatif masih membayangi banyak kabupaten/kota di Sulut.

Katanya, orang yang dikategorikan miskin ekstrem untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama makanan, sangat sulit.

Baca juga: Mohon Maaf Pak Ganjar, Partai Demokrat: AHY Tetap Pilih Tawaran Cawapres untuk Anies Baswedan

Baca juga: Hasto: Ajakan AHY Jadi Cawapres Ganjar, Politik Merangkul PDIP, Mbak Puan Dapat Input

“Saya lihat datanya, ini Kabupaten Minahasa Selatan dan Bolmong Timur sudah nol persen untuk kemiskinan ekstrem. Berarti dua daerah ini sudah tidak ada penduduk yang sulit untuk cari makan,” terangnya.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mengidentifikasi angka kemiskinan ekstrem di wilayah masing-masing.

“Pulang dari sini lakukan cara untuk telusuri orang-orang yang masuk di angka penduduk miskin ekstrem tersebut,” ujarnya.

Foto Ilustrasi (Net)

Lanjut Steven Kandouw, setelah identifikasi langsung dilakukan penetrasi yakni dukungan berupa pemberian sembako sampai penetapan APBD Perubahan.

“Nanti setelah itu kita lakukan kegiatan tematik untuk penduduk miskin ekstrem. Ini harus terlibat semua, baik SKPD bukan hanya Dinas Sosial. Semua harus ada benang merah dengan penanggulangan kemiskinan, supaya tahun 2024 nanti kemiskinan ekstrem sudah bersih,” terangnya.

Ia juga mendorong penggunaan CSR dari pihak perusahaan untuk membantu upaya mengatasi kemiskinan.

Baca juga: Daftar Nama Pemilik 6 Rumah yang Terbakar di Kotamobagu Kamis 8 Juni 2023

Baca juga: Renungan Harian Keluarga – Kejadian 8:18-19 Hiduplah dalam Tuntunan Tuhan Allah

“Bukan cuma CSR dari perusahaan besar, tapi juga perusahaan kecil. Saya rasa mereka akan tertarik, tinggal bagaimana kita beri imbauan terus dilanjutkan pemetaan,” tukasnya.

Adapun rapat koordinasi dan evaluasi ini dihadiri para wakil kepala daerah kabupaten/kota di Sulut, para sekretaris daerah, SKPD terkait, instansi vertikal dan para akademisi.(adv)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Terkini