Untuk kunci yang kedua, Burhanuddin membeberkan jika peningkatan suara Prabowo Subianto bukan hanya karena kinerja Presiden Jokowi yang bisa diterima masyarakat saja.
Indikator meningkatnya suara Prabowo Subianto juga tak terlepas kembalinya suara-suara basis pendukung Ketua Umum Gerindra yang sempat terpecah ke Anies Baswedan.
"Jadi menurut saya tidak fair juga mengatakan pak Prabowo naik semata-mata mendapatkan blessing dari kinerja Presiden Jokowi karena faktanya basis lama pak Prabowo yang sempat lari ke Anies Baswedan, sebagian sudah mulai balik ke Prabowo ke kandang," ungkapnya.
Selain itu, meningkatnya elektabilitas Prabowo juga ada andil besar dari tim yang dipimpin Andre Rosiade.
Seperti diketahui, semakin aktif bekerjanya tim Andre Rosiade membuat basis-basis lama yang dulu sempat dipegang Anies kini sebagian kembali ke Prabowo.
Contohnya tak lain adalah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang sebelumnya merupakan lumbung suara besar Anies Baswedan.
"Ini juga ada penjelasan lain mengapa elektabilitas mas Anies turun yaitu bersamaan ketika timnya bung Andre Rosiade makin aktif bekerja dan itu membalik basis-basis lama yang sebelumnya sempat lari ke Anies Baswedan contohnya adalah Jawa Barat sama Banten. Sebelumnya itu kantongnya mas Anies di akhir tahun 2022 belakangan balik lagi ke Prabowo Subianto," pungkasnya.
Elektabilitas 3 Calon Presiden di Pilpres 2024 Versi Survei Indikator Politik
1. Head to head Prabowo Subianto Vs Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto: 50,5 persen
Ganjar Pranowo: 36,3 persen
Responden Belum Menentukan Pilihan: 10,2 persen
2. Head to head Prabowo Subianto Vs Anies Baswedan
Prabowo Subianto: 56,8 persen
Anies Baswedan: 26,5 persen