Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini kisah tentang pasangan lanjut usia (Lansia) Opa Yantje Pesik (79) dan Oma Net Sengkey (75).
Keduanya adalah warga di Kelurahan Uwuran Dua Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara.
Tribun Manado menjumpai Oma Net dan Opa Yantje pada Sabtu (27/5/2023).
Keduanya tinggal di gubuk kecil. Lantai tanah dan dinding triplek yang sebagian sudah lapuk.
Atapnya tidak tertutup sempurna. Sebagian besar dalam keadaan bocor.
Walhasil saat hujan turun, Oma Net dan Opa Yantje kerap terkena percikan air hujan.
Saat malam keduanya sering kedinginan karena dinding rumah yang hanya terdiri dari beberapa lembar triplek.
Untuk memenuhi kehidupan setiap hari mereka hanya bergantung dari tanaman seperti singkong, jagung dan kacang yang ditanam oleh opa Yantje di lokasi lahan kebun warga yang berjarak sekira 500 meter dari rumah mereka.
Hasil tanaman yang tidak seberapa itu dijual oleh Oma Net ke pasar Amurang dengan berjalan kaki.
Untuk menjual dagangannya oma Net harus melewati jalan terbilang ekstrem, karena harus menuruni puluhan anak tangga yang tanpa pelindung dan llicin saat hujan, begitu sebaliknya saat dia pulang dari pasar.
Kepada Tribunmanado.co.id oma Net mengaku pernah terpeleset saat melewati jalan tersebut.
"Sebenarnya sudah beberapa kali saya terpelesat, pernah juga sampai kepala terbentur tapi puji Tuhan tidak sampai fatal, " ungkap oma Net saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, Sebtu (27/5/2023).
Mereka mengaku, tidak setiap hari ada hasil yang dapat dijual di pasar sehingga mereka berdua harus hidup dalam kekurangan.
"Dulu sempat ada bantuan yang kami terima tapi sudah dua tahun ini kami tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah," ungkap Opa Yantje.
Opa Yantje juga menambahkan kalau beberapa waktu yang lalu dari pihak kelurahan sudah pernah mengambil foto di rumah mereka.