TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, mengemukakan sejumlah pengalaman pribadi dan program Pemerintah Kota Bitung.

Hal itu dilakukan di hadapan peserta Launching Forum Diskusi North Sulawesi Student Association (NSSA) Kota Bitung di Ruang SH Sarundajang Kantor Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (24/5/2023).

Cerita yang Maurits Mantiri sampaikan di kegiatan diskusi itu, kembali ia sampaikan kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).

Pengalaman tersebut yaitu ketika ia berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Sleman.

Kurang lebih sebulan ia berada di sana untuk belajar tentang kehidupan masyarakat tingkat bawah.

"Selama di sana, kami menjadi tahu dan pahami betul apa yang menjadi problema dari masyarakat tersebut, serta bagaimana memahami benar tentang pemahaman Pancasila yang salah satunya adalah gotong royong," kata Maurits Mantiri, Kamis (25/5/2023).

Selain pengalaman, Maurits Mantiri juga memyampaikan tentang visi misi Pemkot Bitung yang kini dipimpinnya bersama Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar.

Di hadapan peserta yang notabene pemuda, Maurits Mantiri mengatakan visi misi Pemkot Bitung berlandaskan dari pemahaman Pancasila itu sendiri. 

Seiring dengan perubahan di zaman sekarang, jika tidak mempersiapkan generasi muda kita dengan pengetahuan, maka bonus demografi akan menjadi sia-sia. 

Ia jelaskan, bonus demografi saat ini adalah mereka berusia 15-64 tahun yang termasuk usia produktif lebih besar dari mereka yang ada di usia non-produktif. 

Baca juga: Mahasiswa Indonesia di Rusia Foto Bareng Gubernur Sulut Olly Dondokambey: Bangga Kenalkan Manado

Baca juga: Warga Kotamobagu Puji Pelayanan RSUP Prof Kandou Manado

"Kami juga waktu masih kuliah sering ikut dan menjadi peserta duskusi seperti ini. Dan siapa sang saat ini jadi wali kota, dan bukan tidak mungkin mereka (peserta diskusi) akan seperti kami," kata dia.

Selain itu, Maurits Mantiri menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Bitung bergerak cepat agar digitalisasi masuk ke semua lini.