TRIBUNMANADO.CO.ID - Konser Coldplay di Jakarta begitu menghebohkan publik.
Namun konser Coldplay di Jakarta ini menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.
Mengutip Wikipedia, Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag. adalah seorang ulama, dosen, dan ahli ekonomi Islam Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2020–2025.
Sebelumnya, ia merupakan Sekretaris Jenderal MUI dan salah seorang Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Baca juga: Ketika Presiden dan Waketum MUI Anwar Abbas Saling Lempar Kritik, Jokowi: Harus Saya Jawab
Anwar Abbas dengan tegas meminta agar konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta dibatalkan.
Ia mengatakan, agenda band kenamaan tersebut bertentangan dengan Pancasila dan undang-undang pasal 29 ayat 1.
"Di UUD 1945 jelas-jelas dikatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini artinya tidak boleh ada di kegiatan yang kita lakukan di negeri ini yang bertentangan dengan ajaran agama," kata dia di Jakarta, Jumat (19/05/2023).
Ia mengharapkan, pemerintah tidak hanya memikirkan keuntungan ekonomi saja.
Tetapi juga melihat dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap akhlak, moralitas dan budaya bangsa.
"Di negeri ini ada 6 agama yang diakui oleh negara, dimana tidak ada satu agamapun dari keenam agama tersebut yang membenarkan dan mentolerir praktek LGBT," ungkap Anwar Abbas.
Minta Menparekraf Sandiaga Uno Membatalkan Konser Coldplay di Jakarta
Lebih jauh Anwar Abbas meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno untuk tidak melanjutkan gelaran konser yang akan berlangsung di GBK pada 15 November itu.
Ia mengaku heran, kenapa Sandiaga Uno bersikukuh untuk mendatangkan Coldplay ke Indonesia.
"Sandiaga tidak lagi memperhatikan ketentuan yang ada dalam konstitusi untuk bisa meraup uang sebanyak-banyaknya dengan mendatangkan kelompok musik pendukung LGBTQ+ yang bernama Coldplay untuk tampil melakukan konser di negeri ini " urai Anwar Abbas.