TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sejumlah peserta Aksi Malendong Bersih Kuala menyesalkan kebiasaan warga buang sampah di kuala atau sungai.
Hal itu tidak sejalan dengan tajuk Aksi Malendong Bersih Kuala yaitu Selingkuh, yang artinya Selamatkan Lingkungan Hidup.
Aksi pembersihan sungai tersebut dilakukan di Girian, Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/5/2023).
Menurut Komunitas Sekolah Sungai Bitung yang ikut kegiatan tersebut, Aksi Malendong Bersih Kuala sudah berkali-kali dilakukan, tapi tetap saja masih ada sampah.
"Jujur kami dari Sekolah Sungai Kota Bitung masih kecewa dengan masyarakat di pesisir atau bantaran sungai. Karena sejak tahun 2015 melakukan bersih-bersih sungai atau kuala masih banyak sampah," kata seorang anggota laki-laki.
Dari pemuda Kelurahan Manembo-Nembo, menilai kegiatan seperti ini sangat bagus karena bisa belajar dan tahu cara bersih sungai dan menjaga lingkungan.
Baca juga: Pemkot Bitung Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Baca juga: Patroli KRYD Polres Minsel bersama TNI Perkuat Sinergitas, Berikan Rasa Aman pada Masyarakat
Pada kesempatan itu, mereka berpesan kepada masyarakat agar jangan buang sampah sembarangan.
Menurut Lucky Lampah dari Sekolah Sungai Bitung, Aksi Malendong Bersih Kuala digagas oleh pemerintah dan masyarakat Kota Bitung.
"Jadi melakukan kerja malendong untuk membersihkan sampah dari Kuala Jengki sampai Jembatan Merdeka. Sebanyak 1.597 kg sampah telah dibersihkan lewat aksi malendong yang dilakukan oleh 215 orang," kata Lucky Lampah.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sekretaris BPBD, Kabid PUPR, Lurah Girian Atas, Lurah Manembo-nembo, dan Lurah Girian Weru 2.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.