TRIBUNMANADO.CO.ID- Setiap Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri pasti punya pengalaman sendiri diperlakukan majikan.
Ada yang dapat perlakuan tak menyenangkan, pun ada yang diperlakukan seperti keluarga.
Pengalaman tak menyenangkan diperlakukan tak baik oleh majikan dialami oleh Anggun TKW di Hongkong.
Baca juga: Sosok Priati Ningsing TKW di Arab Saudi, Dapat Hadiah Saat Berhenti Kerja dan Pulang Kampung
Curhat Anggun TKW di Hongkong kerja dari pagi sampai pagi, kerap dimarahi oleh majikan dan berujung disuir. (YouTube Anggun Risdiana)
Ia kerap bekerja melebihi dari jam kerjanya, bisa dibilang dari pagi ke pagi.
Anggun juga punya cerita pilu hingga akhirnya dia haru keluar dari rumah tersebut.
Ia pun tak bekerja di rumah majikannya tesebut lantaran diusir.
Hingga harus dikembalikan lagi ke penyalur tenaga kerja.
Baca juga: Sosok Fafa Hasan TKW di Arab Saudi, Kaya Mendadak Saat Jadi Janda Sultan
Tenaga Kerja Wanita atau TKW di Hongkong cukup banyak.
Dari banyaknya TKW tersebut ada yang betah namun ada yang tidak.
Banyak yang tak betah lantaran perlakuan majikan terhadapanya.
Belum lagi aturan yang terkadang nyeleneh dan kerja hingga lupa waktu.
Baca juga: Kisah Sari Safitri TKW di Malaysia, Kubur Impian Kuliah Lalu Jadi TKW, Nasibnya Malah Berubah
Seorang TKW di Hongkong menceritakan pengalamannya selama di sana.
Dia curhat kerja dari pagi sampai ke pagi lagi.
Mulai pukul jam 6.30 sampai ke jam 2.30 pagi.
Hal itu diceritakannya dalam sebuah video di kanal YouTube Anggun Risdiana sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com.
Anggun menjelaskan bekerja di luar negeri terutama di Hongkong itu tidak seenak yang dibayangkan dan dilihat kebanyakan orang.
Dirinya datang ke Hongkong sekitar tahun 2009-2010 an, dan dirinya mendaftar agar bisa pergi ke Hongkong melalui jasa pt penyalur tenaga kerja.
Di PT tersebut dirinya setelah mendaftar baru bisa berangkat setelah 2 bulan menunggu, dan dia juga menjelaskan pe kerjaan pertama di Hongkong adalah sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Di rumah majikan ada 3 orang yakni majikan laki-laki, istri majikan, dan anak perempuannya.
Anggun menjelaskan pengalaman pertamanya be kerja dan mendapatkan majikan ini tidak ada manis-manisnya, dan ketika datang ke rumah majikannya dirinya kaget.
Maka tidak heran jika ia kerap dimarahi oleh majikan jika tidak sesuai keinginan.
Anggun menjelaskan jam kerjanya adalah mulai dari pukul 06.30 sampai jam 2 atau 3 pagi, padahal rumah majikanya itu kecil.
Dia pun menjelaskan tugas nya sama seperti ART pada umumnya seperti beres-beres rumah cuman ketika dirinya beres-beres rumah, dia dituntut harus benar-benar bersih banget, cotohnya sepeti ada hiasan dinding itu harus di cuci beberapa kali, dan itu yang membuat pekerjaanya menjadi lama.
Dan pekerjaan itu harus dia ulangi setiap hari tanpa terkecuali, dan untuk membersih tempat tidur majikannya dirinya harus mengganti sprei tiap hari dan lantai bawah tempat tidur pun harus di cuci beberapa kali dengan air dingin, air panas, dan harus dilap sampai benar-benar kering.
Dan untuk baju majikannya, dirinya setiap hari harus mensetrika walaupun kemarin sudah disetrika, dan keesokan harinya pun harus tetap disetrika.
Anggun pun menjelaskan jika dia melakukan kesalahan sekecil apapun majikannya langsung marah kepadannya.
Dia juga menceritakan jika dirinya pernah di sempot cairan pengkilap furniture dan hampir ditampar oleh majikannya karena salah ketika dirinya mencuci beras.
Dirinya mengaku mendapatkan libur hanya 3 jam saja, dia menjelaskan ketika mendapat liburan di bulan ketiga karena sudah benar-benar tak betah dirinya sengaja pulang ke tempat dia tinggal lebih lama waktunya dari yang majikan dia tentukan.
Dia libur dari jam 12 siang sampai jam 3 sore, tetapi dia sengaja pulang ke tempat majikan jam 10 malam untuk mengambil kunci agar dirinya bisa masuk ke tepat dia tidur.
Dan tanpa basa-basi majikanya pun menyuruh dia pulang ke tempat dia tinggal sambil majikannya ikut dan setelah itu dia pun disuruh untuk mengemasi semua barangnya kedalam koper.
Setelah selesai mengemasi barang, kopernya pun langsung di lempar keluar oleh majikannya tersebut dan dia pun langsung di usir.
Setelah dia pergi dari sana di pun bertemu orang Indonesia dan membantunya untuk melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Setalah itu polisi pun kembali mengantarkan Anggun ke rumah majikanya, setelah itu Anggun pun melihat polisi berbicara dengan majikannya namun dia pun tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
Anggun pun menambahkan setalah polisi selesai bicara majikannya pun membiarkan agar bisa tidur di rumahnya, dan di pagi hari kurang lebih jam 05.30 pagi dia pun di usir kembali oleh majikanya.
Hingga akhirnya Anggun meminta bantuan kepada temanya untuk di antarkan ke PT yang menyalurkanya.
(Bangkapos.com/Widodo)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com