"Tapi kalau Ganjar yang jadi capresnya, saya akan menjadi lawan kritisnya," ungkap Noel.
Noel diketahui merupakan Ketua Jokowi Mania (JoMan) yang sempat mendukung Ganjar dengan nama relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) yang kemudian dibubarkan pada 9 Februari 2023.
GP Mania kemudian berubah menjadi Prabowo Mania pada pertengahan Februari dan mulai mendeklarasikan dukungan Prabowo capres pada Maret 2023.
Prabowo Mania 08 saat mendeklarasikan Prabowo Subianto Presiden 2024 di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023). (Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha)
Duet Prabowo Ganjar Dinilai Mustahil Terwujud
Sementara itu politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan menyebut, wacana duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo pada Pilpres 2024 merupakan suatu hal yang sangat tidak mungkin.
Menurutnya, hal itu dikarenakan PDI Perjuangan tidak akan mau jadi yang kedua, begitu juga sebaliknya dengan Partai Gerindra.
"Sangat tidak mungkin itu (Ganjar-Prabowo), tidak mungkin Prabowo mau jadi yang kedua. Kemudian (Prabowo-Ganjar) tidak mungkin PDIP mau jadi orang kedua. Dari situ saja tidak masuk akal sehat," katanya, di acara Total Politik, dikutip Kamis (23/3/2023).
Pada acara yang sama, hal yang serupa juga diamini juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Ia berujar, bagi seluruh kader Gerindra, Prabowo Subianto adalah capres 2024.
"Catatan kami, Pak Prabowo itu final bagi seluruh kader Gerindra. Amanah bagi Pak Prabowo maju sebagai capres di 2024," tegasnya.
Kemesraan Semu Prabowo-Ganjar
Adapun, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyebut, kedekatan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo yang ditampilkan di media merupakan kemesraan yang semu.
"Kemesraan yang tampil di media-media itu kemesraan yang semu. Karena apa? Karena kami sudah mengikat janji dengan Partai Gerindra yang dituangkan dalam piagam koalisi," katanya, di acara Total Politik, dikutip Kamis (23/3).
Jazilul menuturkan, pengikatan itu ada lima poin beberapa syarat. Ikatan itu akan semakin solid jika syarat-syarat yang ada terpenuhi.
"Salah satu syarat yang penting adalah di dalam pakta atau piagam koalisi bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra-PKB ditentukan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," jelasnya.