Polisi Tewas Ditabrak Kereta

3 Fakta AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Kasat Narkoba yang Tewas Tertabrak Kereta Api Tadi Pagi

Penulis: Tirza Ponto
Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta-fakta kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu di perlintasan kereta api di wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Sabtu (29/4/2023) sekira pukul 09.32 WIB.

2. Sempat Datangi Kantor

Sebelum tewas tertabrak kereta, Kasat Narkoba AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat mendatangi Polres Metro Jakarta Timur.

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata.

Korban mengenakan pakaian semi dinas saat mendatangi Polres Metro Jakarta Timur.

"Almarhum atau korban adalah Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur. Korban sebelumnya datang ke Polres mengenakan pakaian semi dinas," kata Leonardus, Sabtu (29/4/2023).

3. Miliki Riwayat Penyakit Empedu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo mengatakan berdasar hasil penyelidikan Buddy memiliki riwayat penyakit terkait empedu dan belum lama menjalani operasi.

"Dua minggu atau seminggu lalu menjalani operasi karena tidak tahan lagi. Tentu ini bagian daripada penyelidikan," kata Trunoyudo di Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023).

Namun belum dapat dipastikan riwayat penyakit diidap korban merupakan sebab Buddy memilih mengakhiri hidupnya sendiri atau tidak, karena masih penyelidikan masih berjalan.

Berdasar penyelidikan sementara hanya diketahui semasa menjabat Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, Buddy sudah menyampaikan riwayat penyakit diidap kepada Kapolres.

"Izinnya (menjalani pengobatan) dua minggu lalu, dan kemudian baru menjalani operasi di Rumah Sakit Pondok Indah. Jadi beliau ini baru serah terima (jabatan)," ujar Trunoyudo.

Merujuk keterangan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata, Buddy sebelumnya menyampaikan bahwa rasa sakit penyakit diidapnya sudah tidak tertahankan.

Rasa sakit penyakit empedu diderita membuat semasa hidup Buddy belum dapat secara efektif bertugas memimpin Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.

"Ada percakapan dengan pak Kapolres bahwasanya sakitnya sudah tidak tertahankan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Maka dua minggu lalu begitu baru masuk langsung izin operasi," tuturnya.

Trunoyudo menuturkan rekam medis terkait penyakit diderita Buddy akan menjadi bahan penyelidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Halaman
123

Berita Terkini