TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Parengan-Jatirogo, turut Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur.
Kecelakaan tersebut melibatkan mobil Avanza nopol S-1518-EC dan motor Vario nopol L-6921-DX.
Kedua kendaraan tersebut saling bertabrakan.
Akibat kecelakaan tersebut satu orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.
Kronologi kecelakaan ini pun terungkap.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 15.00 WIB, Pemotor Tewas Seketika, 4 Orang Keluarga Pemudik Tertabrak Avanza
Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban, Ipda Eko Sulistyono, mengatakan semula mobil Avanza yang dikemudikan Suwadi (58) Desa Sidotentrem, Kecamatan Bangilan, Tuban, melaju dari arah selatan tidak penuh konsentrasi depan.
Kemudian oleng masuk lajur kanan, lalu dari arah berlawanan datang vario yang dikendarai Andre Tamara (37) berpenumpang istri Ma'rifatun Anifah (33), dan kedua anaknya Elfan Al Kanadis (9), Kinara Khalisa Almira (1,5), Kelurahan Kapas Madya Baru, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
Akibatnya kecelakaan tak terelakkan, hingga membuat pengendara vario tidak selamat.
"Pengendara vario meninggal di tempat, sedangkan yang tiga penumpang luka.
Kejadian Senin kemarin, siang," ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).
Perwira pertama itu menjelaskan, untuk Ma'rifatun Anifah, Elfan Al Kanadis dan Kinara Khalisa Almira, dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, termasuk pengendara vario.
Polisi yang datang ke lokasi langsung memberikan pertolongan kepada para korban, lalu mengamankan kendaraan dan STNK yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
"Pengemudi avanza tidak konsentrasi depan hingga menyebabkan kecelakaan, kerugian materi Rp 5 juta," pungkasnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 09.30 WIB, Seorang Pelajar Tewas Motornya Ditabrak Mobil Pikap dari Belakang
Cara Menghindari Kecelakaan
Saat ini jalan raya merupakan salah satu tempat yang tidak aman terutama untuk pengemudi kendaraan bermotor.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkapkan, pengendara harus menyadari bahwa jalan raya merupakan tempat berbahaya, otomatis ada tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan kecelakaan meningkat.
“Jika tahu bahwa aktivitas berkendara merupakan hal yang berbahaya, kewaspadaan pasti akan meningkat.
Kesadaran ini membuat pengeemudi mempersingkat waktu di jalan raya,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.
Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.
1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.
2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.
3. Melihat jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.
4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.
5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.
6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.
7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.
8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.
9. Jangan lawan arus.
10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.(*)
Baca juga: Kecelakaan Maut, Mobil Ambulance Terguling di Gorontalo, Pasien Gawat Darurat Meninggal Dunia
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Baca Berita Lainnya : Google News
Baca Berita Tribun Manado di sini