Kedua kubu janjian ketemu di kampung Julokoma, untuk mengklarifikasi penembakan pesawat Asian One tersebut.
Namun kedua kubu tidak ada kesepakatan dan solusi, akhirnya mereka saling tembak.
Akibat saling tembak tersebut, sejumlah anggota KKB dari dua kelompok mengalami luka-luka dan adan yang tewas.
Bahkan, sejumlah rumah warga yang turut menjadi sasaran pembakaran.
Dikutip dari Eranasional, Bupati Puncak Willem Wandik membenarkan peristiwa dua kubu KKB saling baku tembak tersebut.
Menurutnya dua kubu KKB bertemu dan saling tembak. Akibat menimbulkan korban luka-luka dan meninggal dunia.
"Rumah warga juga turut dibakar," kata Willem Wandik.
Willem pun mengaku binggung dengan kondisi ini. Pasalnya masyarakat sipil juga menjadi korban akibat ulah KKB.
“Kali ini mereka saling tembak, siapa lagi yang kasi damai mereka, situasi begini membuat tambah binggung.
Ada yang bicarakan kepentingan OPM, tapi jangan rugikan masyarakat, ada yang bicara perjuangan tapi dikorbankan masyarakat.
Situasi ini tambah parah di Kabupaten Puncak dan membuat binggung masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Pantas Prajurit TNI Enggan Melawan, KKB Papua Libatkan Anak-Anak dan Ibu-Ibu untuk Serang Aparat
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com