Pantauan di lokasi, sekitar pukul 20.30 WIB, bodi motor Honda SupraX telah diangkat atau diambil dengan bantuan warga dari bawah kolong mikrolet.
Kemudian, kondisi mikrolet masih tampak miring secara horizontal di bahu ruas jalan tersebut.
Dan bodi mobil Honda Brio warna merah masih tetap teronggok di depan mikrolet tersebut.
Beberapa Anggota Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya tampak sibuk melakukan olah TKP, mendata identitas para korban, sekaligus menggali keterangan tentang kronologi kejadian terhadap para saksi.
Menurut sopir mikrolet Sutrisno, malapetaka sesaat waktu buka puasa sekitar pukul 18.30 WIB itu terjadi tatkala dirinya menepi di bahu jalan tersebut, untuk menurunkan seorang penumpang.
Mikroletnya sedang membawa empat orang penumpang.
Tiga orang penumpang duduk di belakang, sedangkan seorang penumpang lainnya, duduk di samping kirinya.
Ia memastikan, saat hendak menurunkan penumpang, mikroletnya itu telah berada di tepi bahu jalan tersebut, dalam keadaan berhenti, dan lampu sign menyala sebagai tanda mikroletnya sedang melakukan aktivitas menurunkan penumpang.
Sesaat setelah seorang penumpangnya memijakkan kaki ke tanah. Brakk. Sebuah truk bak terbuka jenis dump tanpa muatan, menghajar sisi kanan 'pantat' mikroletnya.
Kuatnya benturan itu, membuat bodi mikroletnya kontan terdorong ke depan.
Mikroletnya langsung menghantam pemotor yang sedang berhenti di bahu jalan, hingga merangsek ke kolong mikrolet.
Tak cuma itu. Bodi Mikrolet tersebut juga menghantam bumper belakang sisi kanan mobil Honda Brio warna merah hingga ringsek.
"Ada yang luka 2 orang. Satunya bermotor dan satunya penumpang saya. Saya angkutan biasa bawa penumpang dari Benowo. Saya sudah berhenti di pinggir, nurunkan penumpang dan lampu riting menyala. Tapi ditabrak," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Hal yang patut disayangkan oleh Sutrisno, sopir truk dump yang menjadi pemicu awal kecelakaan beruntun tersebut, ternyata malah memilih melanjutkan perjalanan.
"Sopir dump truk kabur, berhenti sebentar lalu kabur.