Menurutnya, Lailatul Qadar menjadikan hati seseorang yang mendapatkannya selalu damai dan tentram.
"Sehingga mengantar pemiliknya dari ragu kepada yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, khianat kepada amanat, riya kepada ikhlas, lemah kepada teguh, dan sombong kepada tahu diri," jelasnya.
Quraish Shihab menambahkan, ciri lain orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar yaitu membuat orang yang bersangkutan senantiasa melakukan kebaikan karena adanya bimbingan malaikat.
Dalam surah Al Qadr, para malaikat turun ke Bumi atas izin Allah SWT pada malam Lailatul Qadar.
Sementara itu, Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam kanal Youtube Mutiara Islam mengatakan, malam Lailatul Qadar akan terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
UAS menjelaskan tanda-tanda orang yang mendapatkan Malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar disebutkan oleh Allah SWT sebagai malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.
UAS menjelaskan ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.
Perubahan yang dimaksud, bukanlah perubahan fisik, melainkan perubahan perilaku.
"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat Lailatul Qadar jadi tukang ngomong 'Alhamdulillah kemarin saya dapat Lailatul Qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," ujar UAS.
"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.
Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
UAS mencontohkan, seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab, tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah melepaskan jilbab dari kepalanya.
Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.
Namun setelah mendapatkan malam Lailatul Qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.
Lebih lanjut, UAS memaparkan amalan yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan Lailatul Qadar, antara lain mengerjakan shalat sunat, membaca Alquran, zikir dan bermuhasabah atau merenung dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.