Opini Pendidikan

Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya: Membangun Budaya Pembelajaran yang Berhasil

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Djohnny Pabisa, Dosen IPDN Tampusu

Dr. Djonny Pabisa, S.Pd., M.Pd
(Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Sulawesi Utara)
 

PENDIDIKAN merupakan faktor penting dalam pembangunan sebuah negara, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, di Indonesia, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan dalam mencapai tujuan tersebut.

Beberapa masalah yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia antara lain rendahnya kualitas pembelajaran, kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan masih adanya kesenjangan dalam akses dan mutu pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Masalah-masalah tersebut menghambat kemampuan siswa untuk meraih potensi yang dimiliki dan berkembang secara maksimal.

Djohnny Pabisa, Dosen IPDN Tampusu (istimewa)

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia meluncurkan program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya. Konsep Merdeka Belajar memberikan kebebasan pada siswa untuk menentukan jalur pendidikan yang diinginkan, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki.

Sementara itu, konsep Merdeka Berbudaya menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada budaya, sehingga siswa dapat mengembangkan karakter dan nilai-nilai budaya yang baik.

Merdeka Belajar merupakan konsep yang mengacu pada kebebasan individu untuk menentukan jalannya sendiri dalam belajar, memungkinkan individu untuk memilih cara dan metode belajar yang paling sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka tanpa dibatasi oleh keterbatasan sistem pendidikan tradisional.

Merdeka Belajar memiliki makna yang sangat penting bagi pendidikan di era modern. Dalam sistem pendidikan konvensional, siswa cenderung diarahkan pada kurikulum yang telah ditentukan dan memenuhi persyaratan tertentu.

Berbeda dengan Merdeka Belajar, siswa dapat memilih sendiri apa yang ingin mereka pelajari, bagaimana cara mereka belajar, dan kapan mereka belajar.

Merdeka Belajar dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Merdeka Belajar memiliki implikasi yang signifikan pada proses pembelajaran.

Dalam Implementasi Merdeka Belajar selama ini, ternyata masih terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat keberhasilannya seperti kurangnya dukungan dan pemahaman dari pihak-pihak terkait, sistem pendidikan yang telah mapan dalam waktu yang lama dan kurangnya pengalaman dalam mengelola Merdeka Belajar, dapat menyebabkan kesulitan dalam implementasinya.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, sangat diperlukan adanya dukungan dan kerjasama dari semua pihak terkait, seperti guru, siswa, orang tua, dan institusi pendidikan.

Hal yang amat penting juga untuk dilakukan adalah mengevaluasi dan memonitor proses Merdeka Belajar secara berkala, guna mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai dan memberikan manfaat yang diharapkan bagi siswa.

Evaluasi ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti tes, observasi, dan penilaian portofolio. Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, Merdeka Belajar dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien dalam sistem pendidikan, dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka.

Konsep Merdeka belajar dan Merdeka berbudaya sangat terkait karena keduanya memerlukan kebebasan individu untuk mengeksplorasi, belajar, dan berkembang.

Merdeka berbudaya menggambarkan kebebasan individu untuk mengekspresikan dirinya dalam budaya, termasuk seni, musik, bahasa, adat istiadat, dan tradisi. Merdeka berbudaya penting dalam pembelajaran karena membantu siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan minat mereka dalam berbagai bentuk ekspresi budaya, dan memahami serta menghargai keanekaragaman budaya. 

Halaman
12

Berita Terkini