TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial kisah kakek di Cianjur yang menolak tawaran Rp 2,5 miliar untuk menjual rumah biliknya.
Beragam tawaran dan bujukan warga lokal hingga internasional tak kunjung diterima seorang kakek bernama Jajang ini.
Lokasi rumah Jajang tersebut terletak di Rawa Dewa, Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda.
Rumah tersebut memiliki pemandangan air terjun, bukit serta persawahan.
Baca juga: Viral Cewek Indonesia Jadi Rebutan Kampus Luar Negeri, Ternyata Saat Mendaftar Lampirkan Berkas ini
a pemandangan di sekitar rumah Jajang menarik perhatian warga asing sampai ingin membelinya.
Kisah rumah Jajang tersebut pun viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Salah satu yang jadi sorotan dari pemandangan di sekitar rumah Jajang tersebut adalah air terjunnya atau disebut curug Citambur.
Saat ditanya oleh seorang Youtuber bernama Hardi, pria lanjut usia yang akrab disapa abah Jajang itu menceritakan kisah rumahnya.
Menurut Jajang, dirinya sudah mendiami rumah di depan curug Citambur itu selama 73 tahun atau setara dengan usianya saat ini.
Itu artinya, Jajang merupakan warga asli kampung Rawa Dewa dan sudah menempati rumah itu sejak lahir.
Menurut Jajang rumahnya sudah ditawar oleh banyak orang dari warga asing sampai warga lokal.
"Iya dateng, orang Bandung 1 orang, orang Jogja 1 orang, orang Australia 1 orang" terang Jajang mengutip Youtube Hardi ArtVenture tayang Rabu (29/3/23).
Bahkan menurut pengakuan Jajang, ada juga orang yang datang untuk camping di depan halaman rumahnya.
"ABRI di sini camping, pasang tenda di sana" kata Jajang.
Sedangkan saat rumahnya itu ditawar kurang lebih Rp 2 miliar untuk dibeli, Jajang dengan tegas menolak.
Bagi Jajang ada hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang seperti menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Jajan mengibaratkan orang-orang atau tamu yang datang ke rumahnya itu seperti keluarga sendiri.
Bila rumah itu dijual, maka Jajang akan kehilangan keluarga tapi jika rumah tersebut tidak dijual maka keluarganya akan bertambah.
"Rumah ini dijual mengurangi keluarga, kalau tidak dijual nambah keluarga" terang Jajang.
Hardi lantas menerjemahkan kembali kalimat yang dimaksud Jajang tersebut.
"Jadi kalau gak dijual akan banyak orang yang datang ke sini dan banyak orang-orang yang ibaratnya silaturahmi ke Abah" imbuh Hardi.
"Kalau dijual sudah tidak ada yang berkunjung" tandas Hardi disambut anggukan dari Jajang.
Sedangkan rumah tersebut hanya ditinggali oleh dua orang termasuk Jajang.
Meski begitu, banyak juga cucu-cucu Jajang yang datang dan berkumpul di rumah tersebut.
Sejak rumahnya itu viral, Jajang juga mengaku sudah mendapat tawaran renovasi rumah dari Pemkab.
"Abah udah ada tawaran dari Pemkab untuk renovasi" tanya Hardi.
"Sudah-sudah" jawab Jajang.
Kendati begitu Jajang tidak mau rumahnya diubah-ubah dan ingin bangunannya tetap seperti itu.
Jajang tidak menolak jika renovasi cuma sebatas pengecatan dan hal-hal yang sifatnya memperbaiki atau mempercantik rumah.
"Jangan diubah bangunan" kata Jajang.
Baca juga: Viral TKW di Hongkong Cekcok dengan Petugas Bea Cukai, Geram Beli Gamis Rp200 Ribu Pajak Rp9 Juta
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com
Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News
Baca Berita Terbaru di sini