AMZ bermaksud mendahului kendaraan ini sisi kanan mobil berukuran panjang itu.
“Saat AMZ mau mendahului, dari arah berlawanan ada warga mengendarai Honda Revo. Warga ini yang membawa pakan kambing,” sambung Anshori.
AMZ tak bisa menguasai kendaraan hingga bertabrakan dengan pengendara Honda Revo tersebut.
AMZ dan MFA sama-sama terjatuh bersama sepeda motornya.
Saat itu AMZ berlumuran darah, mulai dari wajah, kaki, tangan, lalu keluar darah dari hidung dan telinga.
Sementara MFA diduga saat itu langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Polisi menemukan kartu pelajar atas nama korban yang dikeluarkan MTSN 4 Tulungagung.
“Saat ditolong oleh warga, kondisinya sudah tidak bergerak. Korban MFA tak tertolong,” ujar Anshori.
Menurut salah satu warga sekitar, Saiful Renanda (35), warga tidak ada yang tahu persis kejadiannya.
Saiful yang sedang ada di dalam rumah mengaku mendengar suara benturan yang cukup keras.
Ia lalu keluar dan melihat dua pelajar itu sudah terjatuh dari sepeda motornya.
“Yang satu terluka parah, banyak darahnya di wajah. Yang satu langsung meninggal dunia,” ucapnya.
Tubuh MFA dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Iskak.
Sementara AMZ dievakuasi ke IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kasus ini kini ditangani oleh Uni Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung.