Ramadan 2022

Apa Itu Rukyat dan Hisab yang Dipakai untuk Menentukan Awal Ramadan?

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Ada dua metode untuk penetuan awal Ramadan. Dua metode tersebut yakni rukyat dan hisab. Dua metode ini umumnya dipakai di Indonesia. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Di bulan ini, umat Islam diwajibkan berpuasa. 

Mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. 

Lantas seperti apa penentuan awal Ramadan itu?

Apa saja metode yang dipakai untuk penentuan awal Ramadan?

Berikut ulasannya sebagaimana yang disadur dari Intisari Online:

Ada dua metode untuk penetuan awal Ramadan.

Dua metode tersebut yakni rukyat dan hisab. 

Dua metode ini umumnya dipakai di Indonesia. 

Kedua metode ini berbeda dalam cara melihat posisi bulan sabit atau hilal yang menjadi tanda masuknya bulan baru dalam kalender Hijriyah.

Metode rukyat adalah metode yang mengandalkan pengamatan langsung terhadap hilal dengan mata telanjang atau alat bantu seperti teleskop.

Metode ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan:

"Berpuasalah kamu ketika telah melihat hilal Ramadan dan berhentilah kamu berpuasa ketika telah melihat hilal bulan Syawal.

Jika hilal tertutup bagimu, maka genapkanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari." (HR Bukhari dan Muslim)

Metode rukyat biasanya digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Halaman
123

Berita Terkini