"Perbedaan data tersebut tentunya mempengaruhi perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang telah dibuat oleh masing-masing daerah," ucapnya.
Walaupun sempat mengalami penurunan pada tabun 2018 dan 2019, namun prevalensi stunting masih eksis di angka 21,90 persen.
"Peningkatan prevalensi diakibatkan oleh persentase balita yang diukur lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, yakni sebesar 98,90 persen dari total balita yang ada di Bolmut," terangnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pola asuh balita, pola konsumsi, dan perilaku hidup bersih/sehat masyarakat masih membutuhkan intervensi dan pembinaan.
"Sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi melalui meningkatkan pengetahuan ibu hamil, memantau PMT ibu hamil dan balita.
Penyuluhan kesehatan bagi calon pengantin, memberikan edukasi tentang ASI ekslusif dan cara pemberian MPASI yang tepat," tutupnya.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.