TRIBUNMANADO.CO.ID - 2.231 Balita di Provinsi Sulawesi Utara mengalami kondisi stunting (kekerdilan).
Belum lagi, 15.490 Balita berpotensi mengalami stunting.
Hal itu sesuai dara elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022.
Asisten Sekprov Bidang Pemerintahan dan Kesra Sulut, Denny Mangala mengatakan, penanganan stunting terus dilakukan Pemprov Sulut berkoordinasi dengan pusat dan kabupaten/kota.
Hasilnya ada penurunan angka stunting dari tahun ke tahun
Data tahun 2021 angka stunting Sulut 21,6 Persen. Kemudian turun tahun 2022 jadi 20,5 Persen
"Target kita tahun 2024 stunting tinggal 14 persen," kata dia.
Kapan Sulut bebas stunting atau 0 kasus? Denny Mangala mengatakan, penurunan stunting merupakan program prioritas Presiden Jokowi, bahkan pemerintah pusat hingga 2024 menetapkan angka penurunan 14 Persen.
"Kita sementara bekerja menuntaskan ini, banyak langkah dilakukan," kata dia.
Ia mencontohkan ada Program mengangkat anak asuh stunting
"Jadi diangkat Bapak anak asuh stunting," kata dia
Jadi seorang Bapak, nantinya akan menanggung seorang anak stunting.
Sudah berapa jumlah Bapak asuh yang diangkat? Denny Mangala belum mendapat rincian datanya
"Sedang direkap datanya," ujar dia.