News Analysis oleh Dr. Eng. Ir. Pingkan Peggy Egam, ST. MT. IPM
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia.
Manusia akan merasa terlindungi dan aman dari berbagai risiko, baik risiko akibat faktor alam seperti panas dan hujan, maupun dampak dari serangan manusia.
Adanya kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikologi yang harus terpenuhi membuat setiap individu memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan.
Teori motivasi kebutuhan ini dikenal luas dan tercetus oleh seorang psikolog yang juga seorang teoritikus asal Amerika Serikat bernama Abraham Maslow.
Dari konteks motivasi ini, seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu diantaranya adalah rumah sebagi tempat bernaung.
Dalam berbagai implementasi, rumah hadir dengan berbagai penampakan.
Ada rumah tunggal, rumah deret, rumah mewah, rumah sederhana, rumah susun, apartemen, dan sebagainya.
Rumah susun yang sering disebut rusun merupakan salah satu hunian vertikal yang dibangun dalam menjawab kebutuhan akan terbatasnya lahan termasuk kemampuan ekonomi masyarakat.
Rumah susun juga diperkuat dengan regulasi yaitu Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun.
Artinya kehadiran rusun ini merupakan sesuatu yang legal dan dibutuhkan.
Rusun diartikan sebagai gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
Dengan demikian, penghuni yang menempati rumah susun tersebut merupakan sekelompok masyarakat/keluarga yang berada pada satu bangunan dan memiliki ruang-ruang bersama sebagai bagian dari fasilitas bersama penghuni.
Konsep kebersamaan menjadi salah satu ciri-ciri rusun.
Setiap penghuni harus mampu beradaptasi dengan sikon yang ada.
Saat ini Kota Manado memiliki rusun yang berlokasi di Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea, Manado, Sulawesi Utara.
Dengan berbagai tanda tangan dari penghuni serta permasalahan teknis dan sosial, pemerintah berupaya maksimal untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada penghuni, walaupun pada kenyataan yang ada, kekumuhan menjadi pemandangan yang tidak mengenakkan di sekitar rusun tersebut.
Renovasi dan pembenahan dilakukan pemerintah untuk dapat memberikan hunian yang layak dan indah.
Penyatuan visi, pandangan, dan komitmen yang kuat bagi semua penghuni merupakan kunci untuk dapat mengubah kualitas lingkungan yang rendah beralih ke kualitas yang tinggi dan menyenangkan.
Perilaku komunal dengan adaptasi terhadap eksistensi lingkungan tidak bisa ditawar dan harus dikedepankan.
Baca juga: Masuk Musim Tanam Maret, Pupuk Kaltim Pastikan Stok Pupuk Aman
Baca juga: Harga HP Realme C11, Spesifikasi Mumpuni, Dibekali Baterai 5.000 mAh, Dijual Mulai Rp 1 Jutaan Saja
Hal ini sangat penting karena sangat disadari, seiring dengan dinamika kehidupan, maka kebutuhan akan terus bertambah, sementara lahan dan luasan unit rumah terbatas.
Bagi semua penghuni perlu ada kesadaran bersama untuk tidak saling mengintervensi ruang komunal dalam lingkungan rusun demi kepentingan pribadi, sehingga sistem kehidupan dalam satu komunitas hidup bersama akan tercapai.
Seiring dengan kebutuhan rumah yang terus bergerak, program penambahan rumah susun di Kota Manado di daerah Paniki (APBD) dan Karame (APBN) merupakan salah satu solusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat terutama bagi masyarakat dengan pendapatan ekonomi menengah ke bawah.
Hal ini perlu diapresiasi bersama, karena suka atau tidak suka, pola hunian masyarakat terus bergerak dari pola horizontal ke pola vertikal seperti rumah susun.
Adaptasi perilaku dan kebiasaan baru juga perlu mendapat perhatian dari penghuni dalam menata kehidupan keseharian.
Perlu juga mendapat perhatian dari pemerintah bahwa berdasarkan lokasi, kedua lokasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga cenderung akan berpengaruh pada calon penghuni.
Rusun di Karame berada di kawasan yang cenderung padat karena bersinggungan dengan pusat kota, sementara rusun di Paniki berada di lokasi yang cenderung jarang penduduk dan jauh dari pusat kota.
Perlu ada sosialisasi ataupun penguatan-penguatan bagi calon penghuni sebelum menempati rusun yang baru, sehingga calon penghuni sudah dapat mulai menata dalam berperilaku, memperbaiki, serta beradaptasi dengan sikon yang ada di depan mata.
Hal ini juga perlu disiapkan supaya lingkungan rumah susun, baik unit-unit pribadi ataupun ruang bersama dapat dimanfaatkan secara fungsional.
Keindahan rusun akan nampak dan memberikan daya pikat tersendiri, sehingga stigma negatif yaitu kumuh tidak akan terjadi.
Satu catatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh pemerintah yaitu dalam menghadirkan rusun perlu ada pendekatan humanis.
Artinya, perlu diperhatikan kebutuhan penghuni dalam hal ruang komunal yang lebih proporsional.
Ruang ini akan menjadi ruang interaksi bagi penghuni, menjadi ruang sosial, dan juga ruang keagamaan, termasuk utilitas (listrik, air).
Memang diakui, untuk mengubah perilaku apalagi mengubah kebiasaan lama yang telah dilakukan sejak dulu bukan satu hal yang mudah.
Tetapi hal ini menjadi keharusan, sehingga ada ketertiban, kedisiplinan, dan rasa memiliki bagi semua penghuni.
Praktik sewa-menyewa ataupun praktik jual beli unit rumah secara ilegal oleh penghuni rusun, apabila terbukti perlu dihentikan.
Cara ini perlu mendapat catatan bahkan kartu merah dari pemerintah selaku penyelenggara atau pemilik rusun.
Mekanisme dan manajemen dalam operasional rumah susun perlu disiapkan dan diatur termasuk SOP sebelum rusun beroperasi.
Syarat dan kriteria calon penghuni juga perlu disiapkan sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan.
Baca juga: Potret Pantai Budo, Salah Satu Destinasi Wisata di Minut Sulawesi Utara
Baca juga: Berita Kriminal Heboh di Sulut Hari ini: WNA Gasak Uang di Minahasa hingga Tempat Judi Sabung Ayam
Apabila hal-hal di atas baik syarat teknis dan non-teknis telah disiapkan, maka harapan besar kehadiran rumah susun akan membawa dampak yang positif dan membantu bagi masyarakat.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.