Berita Sulawesi Utara

Viral Pesan Berantai Potensi Gempa Bumi Dahsyat di Sulut dalam 3 Hari Kedepan, Begini Kata BMKG

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto pesan siaran WhastApp terkait gempa kuat di Sulawesi Utara dan Malut, hingga tanggapan BMKG

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ramai di media sosial pesan siaran WhatsApp terkait informasi gempa kuat yang berpotensi terjadi di Sulawesi Utara dan Malut.

Dalam pesan siaran WhatsApp tersebut menyebutkan jika dalam 2 hingga 3 hari kedepan berpotensi terjadi gempa dengan skala kuat.

Tak tanggung-tanggung gempa tersebut bisa mencapai magnitudo diatas 7 hingga berpotensi terjadi Tsunami.

Baca juga: Populer Sulut: Kapal Pesiar MV Arcadia, Ratusan Turis Wisata ke Tomohon, Pameran Kontes Permata

Informasi yang ramai diperbincangkan sejak Rabu malam tersebut bahkan sampai ke beberapa kontak wartawan Tribunmanado.co.id.

Isi pesan siaran tersebut berikut ini:

Dear samua yang di Pondol,

Qt baru klar meeting Mitigasi atas prediksi Gempa seperti WA lokasi Sulawesi utara dan Malut, prediksi 2-3 hari ke depan, sekitar Jumat – Sabtu….tadi Trg meeting seluruh Management utk persiapan jika terjadi Gempa.. besok mo ada meeting lagi dgn beberapa perwakilan pemerintahan yg akan terlibat, mo dengar drg pe usulan utk evakuasi bagaimana.

Yang jelas, dari BMKG Manado info, kl patahan di darat, dp titik di seputaran jembatan megawati ini yg berat, tapi kl patahan di laut Maluku, itu yg akan kena di daerah Halmahera dan area Bitung, Manado lewat
Kalo Gempa di >7 scala kemungkinan potensi tsunami…

Ini perkiraan , torang samua berdoa, dan percaya Tuhan pasti akan lindungi. Tuhan Kasih hikmat melalui para ahli, jadi trg harus berjaga2.

Mama, Papa, deng Ade , kalo blh jangan planning kaluar jaoo. Tuhan Yesus jaga torang samua.

Menanggapi pesan tersebut, Tribunmanado.co.id mencoba mengkonfirmasi langsung ke Stasiun geofisika manado.

"Dalam pernyataannya, Jika Gempa Bumi sampai saat ini belum bisa diprediksi. BMKG tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang disebutkan dalam pesan yang beredar ini'. Demikian penyampaian langsung oleh Stasiun geofisika Manado.

Penelusuran Tribunmanado.co.id

Kabar terkait gempa kuat hingga ramai tersebut merupakan buntut dari prediksi yang dilakukan oleh Ahli kegempaan yang sempat meramalkan Gempa Turki.

Hoogerbeets, akun yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini, kembali membuat ramalan terkait gempa yang mungkin melanda dunia sebentar lagi.

Hoogerbeets menjadi viral setelah pada 3 Februari lalu memprediksi Gempa Turki dan Suriah, yang pada kenyataannya terjadi pada 6 Februari.

Saat itu, ia mengatakan "cepat atau lambat gempa berkekuatan 7,5 akan terjadi di wilayah ini (Turki Tengah Selatan, Yordania, Suriah, Lebanon)".

Tiga hari kemudian, gempa berkekuatan M 7,8 melanda Turki dan Suriah.

Bencana tersebut menyebabkan kematian lebih dari 50.000 orang, dan gempa susulan yang kuat berlanjut di wilayah tersebut hingga hari ini.

Prediksi Gempa di Timur Benua Asia

Ramalan ini diungkapkan dalam video yang diunggah di Youtube tersebut.

Dalam video tersebut, Hoogerbeets menyebut minggu pertama bulan Maret akan menjadi titik yang sangat kritis.

Ia memprediksi akan ada aktivitas seismik yang besar karena konvergensi geometri planet.

"Konvergensi geometri planet kritis sekitar 2 dan 5 Maret dapat mengakibatkan aktivitas seismik besar hingga sangat besar," katanya dalam video itu.

"Bahkan mungkin gempa dorong besar sekitar 3-4 Maret dan atau 6-7 Maret", tambahnya.

Secara detail, Hoogerbeets mengklaim bahwa kekuatan gempa yang diduga akan datang bisa lebih dari 8 skala Richter. Wilayah cakupannya pun membentang di Timur Benua Asia hingga Indonesia.

"Daerah yang terkena dampak dapat membentang ribuan kilometer, dari Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia, sampai ke Filipina ... Sulawesi, Halmahera, mungkin Laut Banda, Indonesia," ujar ilmuwan yang bekerja di Survei Geometrik Tata Surya (SSGEOS) itu.

"Saya tidak melebih-lebihkan. Saya tidak berusaha menciptakan ketakutan. Ini adalah peringatan," tegasnya.

Karenanya ia meminta semua pihak memiliki perencanaan. Ia mengatakan perencanaan yang matang bisa menyelamatkan banyak nyawa.

"Ketika tanah bergetar, kamu harus tahu apa yang dilakukan. Kalian harus keluar segera dari rumah dan bangunan. Itu akan menyelamatkan nyawa," jelasnya.

Sebenarnya, ramalan ini mendapat pertentangan dari Kepala Penelitian Geofisika cabang Kamchatka dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Danila Chebrov. Ia bahkan menggambarkan prediksi Hoogerbeets sebagai sesuatu yang 'amatir'.

"Hubungan antara pergerakan planet di tata surya dan aktivitas seismik di Bumi cukup lemah, dan itu akan menimbulkan persoalan jika menggunakannya sebagai alat prognostik utama," jelas Chebrov, dikutip dari media B29 dan NPR.

Catatan Redaksi:

- Gempa Bumi merupakan kejadian Alam yang sampai saat ini belum bisa diprediksi.

- Senantiasa kita selalu waspada dan berdoa.

- Selalu memilah informasi yang didapat dengan mempertimbangkan sumber yang kredibel.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini