Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara membentuk satuan tugas (Satgas) Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Pembentukan Satgas PPA Terpadu melibatkan pihak DP3A, Dinsos, Dinkes, RS Liun Kendage Tahuna, Puskesmas, LSM, dan Unsur Pers.

Satgas PPA Terpadu bertugas melakukan giat perlindungan perempuan dan anak yang mengalami tindakan kekerasan.

Baik, melalui identifikasi kondisi korban, serta melindungi perempuan dan anak dari hal-hal yang membahayakan.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sangihe Vebe Bawole, mengapresiasi komitmen Polres Sangihe dalam memberikan jaminan keamanan bagi perempuan dan anak.

Vebe Bawole pun optimis dengan adanya Satgas PPA Terpadu akan meminimalisir angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sangihe yang terbilang masih cukup tinggi.

"Karena melalui satgas PPA tersebut akan menekan atau mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar Vebe Bawole.

berharap Satgas PPA Terpadu, dapat merespon cepat penanganan masalah perempuan dan anak.

Terpisah, ketika di temui Senin (27/2/2023) Kanit lll Satuan Reskrim Polres Kepulauan Sangihe Aipda Ronny Tamawiwy  membeberkan, tim Satgas sudah turun sejak minggu lalu.

"Sudah 2 kali tim satgas turun lapangan yang dilakukan setiap sabtu malam," ungkap Ronny Tamawiwy

Ia menambahkan, dalam operasi ini yang dilakukan Tim Satgas adalah penindakan segera apabila ditemukan hal-hal mencurigakan

"Apabila perempuan dewasa yang kami temukan akan disuruh pulang, dan apabila anak-anak di bawah umur akan dibawa ke polres dilakukan pembinaan, dan kemudian harus di jemput orang tua mereka," Jelas Kanit. (Nel)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.