Sedangkan dua orang yang masih dalam pencarian, yaitu, Arifin dan Wawa.
Arifin merupakan anak Darman. Sedangkan Wawa adalah teman dari Arifin.
Dirmanto menyebutkan, dari keterangan Ketua RT 1 RW 13, Juni Arifin yang juga merupakan tetangga korban ledakan, Darman (yang sebelumnya disebut Darmanto) tinggal di rumah tersebut bersama kedua anaknya, yakni Aripin, dan Widodo.
Saat peristiwa ledakan terjadi, ada seorang kerabat Darman, bernama Wawa yang juga sedang bermain di rumah tersebut. "Keberadaan ketiga korban, yakni Aripin, Widodo, dan Wawa masih dalam pencarian. Diduga tertimbun reruntuhan rumah," imbuh Dirmanto.
Sementara untuk korban luka, ada delapan orang. Mereka rata-rata mengalami luka gores akibat tertimpa reruntuhan bangunan, serta syok akibat kaget saat terjadi ledakan keras. Delapan korban luka akibat ledakan tersebut, yaitu:
1. Tri Wahyudi (27) warga Lingkungan Sadeng, mengalami luka gores, memar di dada kiri, dan sesak napas.
2. Dewi Erna Wati (21) warga Lingkungan Sadeng, mengalami luka gores kaki kanan dan kiri, serta luka robek di kepala.
3. Bara Kartanegara (masih anak-anak), warga Lingkungan Adeng, mengalami batuk, dan luka lecet.
4. Sri Utami (50) warga RT 1 RW 14 Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, mengalami syok.
5. Sumiyen (70) warga RT 1 RW 14 Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, mengalami syok.
6. Kabul (82) warga RT 1 RW 14 Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, mengalami syok.
7. Gunawan (47) warga RT 1 RW 14 Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, mengalami syok.
8. Moh. Azril (3) warga RT 1 RW 14 Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, mengalami syok.
Sebagian artikel tayang di sini
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.