"Kalau di PDIP itu penugasan dari partai. Keputusannya ada di DPP, Ketua Umum Ibu Megawati dan Pak Ketua DPD (Olly Dondokambey)," kata dia.
Sebagai kader harus siap menerima penugasan, Soal nanti akan ditugaskan ke legislatif, merupakan domain partai.
"Itu keputusan partai apabila ditugaskan, tentu saya bersyukur, berterima kasih kepada pimpinan Pak Olly Dondokambey," katanya
Saat ini, ia fokus membantu Bupati Minsel, Franky Wongkar. Sejak Bupati menjabat, ia ditunjuk menjadi Staf Khusus Bupati
"Kalau saat ini saya ditugaskan menjadi Staf Khusus Bupati, fokus saya membantu Pak Bupati," ujarnya.
Adapun karir Farry Liwe dimulai dari Staf Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulut tahun 1989.
Lama berkarir di Provinsi Sulut hingga ke eselon III. Terkahir menjabat Kepala Bidang Anggaran dan Program Dinas Pekerjaan Umum.
Ia kemudian promosi di Kabupaten Bolmut sebagai Kepala Dinas PU tahun 2007, ketika itu Bolmut dipimpin Penjabat Bupati HR Makagansa.
Usai dari Bolmut, Farry Liwe pindah ke Minsel menjabat Asisten II. Berkarir hingga tahun 2014
Ia sempat diangkat menjadi Plt Sekda Minsel.
Dari Minsel, Farry Liwe pindah ke Minahasa Tenggara, awalnya menjabat Kepala Dinas ESDM.
Ia kemudian diangkat menjadi Sekda Mitra oleh Bupati James Sumendap tahun 2016.
Usai pensiun 2018, Farry Liwe pun aktif berpolitik dengan mengikuti kontestasi Pemilu 2019.
Ia masuk 1 dari 6 Caleg PDIP dari Dapil V Minsel-Mitra.
Di Dapil itu, PDIP memenangi 3 kursi di antaranya, mengirim Djein Rende, Sandra Rondonuwu dan Boy Tumiwa ke Gedung Cengkih.
Sementara Farry Liwe berasa di urutan keempat suara terbanyak.