Brigadir J Tewas

Sosok Wanita yang Sering Didatangi Bharada E, Ini Respon Seusai Richard Divonis 1 Tahun 6 Bulan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah sosok Martina Rauhe, wanita pendoa dari Manado Sulawesi Utara yang mendoakan Bharada E.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dulu, belasan tahun silam ternyata Bharada E sering bertemu dengan seorang wanita saat dirinya ada masalah. 

Wanita tersebut adalah seorang pendoa di Manado Sulawesi Utara. 

Richard Eliezer atau Bharada E dulu mengalami pergumulan batin yang cukup berat.

(berita populer: klik link)

Jika ada masalah Bharada E menemui pendoa tersebut. Namanya Martina Rauhe.

Kala itu, Bharada E yang masih berusia belasan tahun curhat masalahnya dan Martina mendoakannya.

Martina kembali mendoakan Bharada E Rabu (15/2/2023), pada hari vonis terhadap Bharada E dibacakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Bharada E divonis satu tahun enam bulan penjara. Terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Martina memimpin ibadah keluarga Bharada E di rumah keluarga Roy Pudihang sesaat sebelum sidang dimulai.

Doa Martina agar Tuhan beracara dalam persidangan Bharada E.

Martina yang memakai baju hitam bertuliskan Save Bharada E turut keluarga dalam nonton bareng sidang Bharada E lewat layar televisi di bagian depan rumah Roy Pudihang.

Martina berulangkali memberi wejangan pada keluarga yang tampak sangat tegang.

"Sebentar apapun keputusannya kita berdoa, karena apa yang baik di mata kita belum tentu baik di mata Tuhan.

Dan apa yang baik di mata Tuhan pasti baik bagi kita," katanya.

Ketika vonis dibacakan dan Bharada E hanya dihukum 1 tahun, Martina berlutut di lantai.

Tangan kanannya diangkat. Tangan kiri memegang Alkitab. Ia mendaraskan doa.Kemudian pujian.

"Kami memuji kebesaranMu, ajaib Tuhan, ajaib Tuhan,".

Martina menyebut dirinya sering mendoakan Eliezer sejak masih remaja.

"Dia kalau ada masalah selalu datang berdoa pada saya," katanya.

Di matanya Bharada E adalah anak gereja.

Sangat rajin berdoa dan beribadah.

"Makanya saya kaget dengan kejadian ini," katanya.

Martina kusyuk mendoakan Bharada E setelah tersandung kasus pembunuhan Brigadir J.

Dia percaya ada rencana Tuhan yang indah di balik semua peristiwa itu.

Martina berharap Bharada E bersyukur atas kemurahan Tuhan.

"Bersyukur, jangan bangga, tetap dekat pada Tuhan," katanya. (Art)

Tanggapan Pdt Lucky Rumopa

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Pdt Lucky Rumopa keputusan hakim harus dijunjung tinggi sebagai bagian dalam menegakkan supremasi hukum apapun keputusannya.

"Adil, atau tidak adil, kita percaya dan serahkan ke penegak hukum," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Rabu (15/2/2023).

Alih-alih menyorot putusan hukuman Bharada E, ia menyentil soal hukuman untuk Fredy Sambo.

"Di satu sisi hukuman mati atau menghilangkan nyawa itu ditentukan oleh Tuhan. Tapi oleh karena kondisi situasi hukum memungkinkan hukuman mati, menyerahkan ke penegakan hukum," katanya.

Namun apa hukuman mati ini memberi efek jerah ke masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kekerasan apalagi menghilangkan nyawa orang lain? ia melemparkan pertanyaan ini untuk dijawab khalayak.

"Jadi perhatian serius jangan main dengan ketidakadilan, segala sesuatu memiliki konsekuensi.

Jangan melakukan kegiatan merugikan orang lain," kata Pendeta Gereja Masehi Injil di Minahasa ini.

Tanggapan KH Abdul Wahab Abdul Gafur

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) atau Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur, ikut menanggapi vonis 1,6 tahun penjara majelis hakim kepada Richard Eliezer.

Menurutnya, selama persidangan ini Richard Eliezer telah mengungkap segala skenario jahat untuk membunuh almarhum Brigadir Yosua.

"Ini sangat meringankan, walaupun dia sebagai eksekutor pada peristiwa ini," jelasnya kepada Tribun Manado Rabu (15/2/2023).

Dia pun melihat pada peristiwa ini, Bharada E hanya diperintahkan untuk melakukan penembakan kepada Brigadir Josua.

"Jadi kalau dilihat hakim sudah tepat memutus vonis kepada Bharada E, karena kalau bukan dia tidak akan mungkin terungkap semuanya," jelasnya.

Gafur pun menilai kejujuran Richard Eliazer sangat luar biasa.

"Dia tidak berbelit-belit, apa yang ditanya dijawab dengan terbuka.

Nah itu sudah pantas diberikan keringanan walaupun sebagai eksekutor,"jelasnya.

Menurutnya jika para tersangka lain pada kasus Brigadir Josua berbicara secara terbuka pasti hukuman akan ringan seperti Richard Eliazer.

"Mereka kan kelihatan masih berat sama Ferdi Sambo, dan tidak memberikan keterangan yang baik,"jelasnya. (*)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terbaru Tribun Manado: Klik Link

Berita Terkini