“Saat kejadian saya sedang di kamar mandi. Saya ambil wudlu mau adzan magrib. Awalnya, tidak tahu ada apa. Tiba-tiba gelap ada kabut, dan pas keluar ada bus di sini. Teras sudah rusak. Saya bingung mencari keluarga saya, allhamdulillah selamat semua,” kata Usman.
Rumah Usman mengalami kerusakan yang cukup parah.
Hampir sebagian rumahnya bersih disapu bus pariwisata.
Dua sepeda motor miliknya juga rusak, termasuk musala yang ada di depan rumahnya.
Namun, ia tetap bersyukur karena keluarganya selamat.
Berbeda dengan Usman, Cariati dan suaminya harus merasakan sakit.
Kakinya tertimpa material rumah yang roboh setelah diseruduk bus pariwisata ini.
Kebetulan, saat kejadian, ia dan suaminya sedang ada di teras rumah.
Ia mengaku tidak mengetahui awal kejadian ini.
“Tiba-tiba langsung tabrakan saja. Saya pun tidak sempat lari. Kaki saya sama suami juga masih sakit akibat kejepit kayu dan bekas tembok yang roboh. Allhamdulillah semua selamat. Sepeda motor dan kios saya berjualan buah rusak,” ungkapnya.
Rosita, salah satu wali murid yang ada di bus 2 mengatakan, kejadian itu sangat cepat.
Ia baru menyadari saat bus yang ditumpanginya tiba-tiba menabrak bus 1.
Ia mengaku, rombongan keluar dari area TSI itu sekitar pukul 17.00 WIB menuju Blitar.
“Sebenarnya turun dari taman safari itu, remnya sedikit bermasalah. Seperti sering tiba-tiba berhenti. Cuma ya saya gak paham mesin. Sampai di lokasi, bus langsung melaju cepat dan menabrak bagian belakang bus di depannya. Setelah itu semuanya langsung panik,” urainya.
Namun, ia bersyukur karena bus bisa berhenti.