TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Maria Walanda Maramis, dr Joice Katuuk, akui kecolongan membayar gaji Tenaga Harian Lepas (THL) tanpa perjanjian kontrak.
Hal itu disampaikan dr Joice Katuuk saat hearing dengan Komisi III DPRD Minahasa Utara (Minut), Selasa (7/2/2023).
"Kami kecolongan membayar gaji THL tanpa ada kontrak kerja," ucap dr Joice Katuuk saat hearing.
Menurut dr Joice Katuuk, pihaknya ada upaya untuk melakukan pembenahan-pembenahan.
Ia juga mengakui, setelah menjabat pada bulan Februari 2022, tidak lagi melaksanakan perpanjangan kontrak THL.
Menurut keterangan dari pihak rumah sakit, di tahun 2023 mereka tidak lagi merekrut THL tersebut.
Perlu diketahui, ada sembilan THL yang diberhentikan.
Hanya dua orang yang mendapat surat dari RSUD, lainnya diberhentikan begitu saja.
Dalam hearing di DPRD Minut, hadir pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Minut.
Hadir langsung Ketua Komisi III DPRD Minut, Jimmy Mekel, didampingi Edwin Nelwan dan Jafar Efendi Moha.
Baca juga: MotoGP 2023 - Quartararo Ungkap Keuntungan dari Rivalitas Bagnaia vs Bastianini
Baca juga: DKPP Periksa Pentolan KPU Sulawesi Utara dan Sangihe, Bantah Loloskan 4 Parpol Tidak Memenuhi Syarat
Hadir langsung Wakil Ketua DPRD Minut, Daniel Mathew Rumumpe.
Hadir juga kesembilan THL yang diberhentikan.
Dari sembilan THL yang dipecat ada yang sudah 15 tahun bekerja.
Saat hearing dibuka, Jimmy Mekel menyebut agar pertemuan ini bisa mendapat jalan keluar, supaya tidak ada yang dirugikan.
Saat hearing dimulai, dari pihak rumah sakit menyebut kinerja para THL yang diberhentikan sudah tidak bagus.
Hal itu langsung ditanggapi salah satu ibu perwakilan THL.
Ia mempertanyakan pernyataan tersebut karena ada yang sudah sampai 15 tahun bekerja.
Terungkap dalam hearing tersebut, gaji para THL Rp 2,3 juta.
Bahkan, dari perwakilan THL menyebut sebelum mereka diberhentikan, ada yang masih disuruh melatih calon pekerja yang baru.
Mendengar penyampaian itu, Daniel Rumumpe menyayangkan hal tersebut.
Baca juga: Ahsan/Hendra Enggan Gantung Raket, The Daddies Bidik Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Kasus Asusila Oknum Guru Honorer ke Belasan Siswa SMP jadi Pukulan Dunia Pendidikan di Minsel
"Jadi selesai melatih yang baru langsung, yang lama langsung ditendang, oh kasihan," sebut Daniel Rumumpe.
Akan tetapi hal itu dibantah pihak rumah sakit.
Pasalnya, sejak THL berhenti hingga saat ini belum ada karyawan baru.
Tetapi hal itu kembali dibantah salah satu perwakilan THL.
Ia mengatakan bahwa para THL setelah melatih orang baru selama empat hari, langsung dibuang begitu saja.
"Kami naik ke direktur saat diberhentikan, tapi katanya nanti tunggu saja," sebut salah satu THL.
Kemudian koordinator THL mengatakan jika diberhentikan, seharusnya mereka dipanggil sesuai prosedur dan harus ada surat yang benar.
Kemudian Effendy Moha juga mempertanyakan alasan pemberhentian para THL.
"Ini demi kemanusiaan. Masakan sudah 15 tahun bekerja skilnya belum bagus," ucap Effendy Moha.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.