Cap Go Meh di Bitung

Sosok Dua Tang Sin dalam Prosesi Goan Siau Atau Cap Go Meh di Bitung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi Goan Siaomu atau Cap Go Meh tahun Imlek 2574, di Klenteng Seng Bo Kiong Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (5/2/2023).

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa jam sebelum pelaksanaan Prosesi Goan Siaomu atau Cap Go Meh tahun Imlek 2574, di Klenteng Seng Bo Kiong Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Dua Tang Sin nampak keluar Klenteng, Minggu (5/2/2023).

Kedua sosok Tang Sin itu yakni Febry Nangoy dan Christian Tilaar alis Andi.

Mereka menuju ke rumah-rumah umat Budha Tridharma bersama barongsai.

Lalu sambil diarak menggunakan mobil, rombobgan kembali ke Klenteng dan melakukan ritual di  lima kio atau usungan.

Lima kio atau usungan tersebut memiliki makna atau arti.

Adapun urut-urutan, dua kio pertama dari penguasa altar tengah, lalu kio yang melaksanakan tugas suci menghalau hawa kotot.

Kio ketiga untuk menjaga dan melindungi umat manusia, agar senantiasi hidup bahagia.

Kio keempat dalam pemberi berkat dan rejeki Tuhan yang ditebarkan di Kota Bitung dengan baik.

Dan kio penutup, adalah kio tuan rumah yaitu suci langit utama yang selalu memohon kepada Tuhan agar umat manusia selalu senantiasi dibekali dengan kehidupan bahagia, keberentungan, umur panjang, sehat selalu bisa terwujud.

Pukau Massa di Kota Bitung

Dua Tangsin buat lautan manusia yang mengelilingi ruas jalan SH Sarundajang dan AA Maramis di Kota Bitung, Sulawesi Utara, terhibur dan sesekali menahan nafas, Minggu (5/2/2023).

Dua Tangsing, yaitu Febry Nangoy dan Christian Tilaar alis Andi.

Mereka menaiki beberapa kio atau usungan dan prosesi Goan Siau atau Cap Go Meh tahun Imlek 2574.

Di atas Kio itu, keduanya menampilkan aksi yang berbahaya kerap membuat penonton berteriak.

Bahkan ketika, satu diantara Tangsin turun dari Kio untuk pindah ke kio lainnya masyarakat berhamburan seperti ketakutan.

Halaman
12

Berita Terkini