Demikian firman Tuhan hari ini.
"Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran." (ay 10-11)
Jagalah mulut dan jagalah hati. Kendalikanlah lidah kita agar senantiasa terkontrol dan berbicara tentang hal-hal yang benar. Bukan dusta apalagi kelicikkan dan kedurhakaan.
Padukanlah pikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam kontrol hati untuk melakukan kebenaran Allah. Menjauhi segala kebencian, tapi selalu berbuat kebaikan dan kebajikan, sesuai firman Tuhan. Dengan demikian, kita telah menggunakan mulut kita untuk hormat dan kemuliaan Allah.
Jangan memelihara kebencian. Kebencian adalah penyakit berbahaya yang mengakibatkan kelumpuhan hidup, terutama bagi diri sendiri. Ubahlah kebencian dengan cinta dan kasih.
Kasihilah semua orang, sebab dengan mengasihi sesama kita telah menghapus segala pelanggaran kita baik kepada sesama maupun kepada Tuhan. Sebab Yesus berkata, kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Karena itu kasih menutupi bahkanpun menghapus banyak dosa. Maka hiduplah dalam kasih dan jauhilah penyakit kebencian.
Karena kebencian adalah pembunuh. Setidaknya membunuh karakter diri sendiri dan juga orang lain. Kebencian hanya akan mencitrakan diri kita yang negatif karena akan melahirkan pertengakaran, percekcokan dan permusuhan.
Pakailah mulut kita berkata benar, agar mengalir sumber kehidupan bagi kita. Wujudkanlah kasih dalam segala hal, kepada semua orang. Sebab kasih akan menjadikan interaksi dan relasi dengan sesama akan terbangun baik.
Sehingga kita hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Jika kita hidup rukun dan damai, maka ke sanalah Tuhan memerintahkan mengalir berkat Tuhan.
Itu janji Tuhan yang tiada berubah dari dahulu, sekarang sampai selamanya. Semua pasti ditepati-Nya indah dan tepat pasa waktunya.
Karena itu, pakailah mulut kita untuk selalu berkata benar, jauhi kebencian dan kefasikan, tetapi hiduplah selalu dalam kasih, yakni mengasihi Tuhan dan sesma dengan tulus dan murni. Amin