Manado Banjir

Perabotan Rumah Jadi Sampah Akibat Banjir, Volume Sampah di Manado Sulawesi Utara Melonjak

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Ketang Baru, Singkil, Manado, Sulawesi Utara.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Volume sampah di Manado, Sulawesi Utara, melonjak pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi tanggal 27 Januari 2023.

Di hari biasa, sampah yang masuk ke TPA Sumompo rata-rata 60 ton.

Namun pasca banjir, volume sampah mencapai 250-300 ton per hari.

"Volume sampah yang masuk TPA meningkat pesat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Manado, Franky Porawouw, Jumat (3/2/2023). 

Meski melonjak, kata dia, sampah tetap tertangani.

TPA Sumompo masih dapat menampung lonjakan sampah. 

Sebut Franky Porawouw, pihaknya mengerahkan delapan armada untuk mengangkut sampah akibat bencana alam.

Franky Porawouw menuturkan, sampah yang ditampung beragam, salah satunya perabotan. 

Amatan Tribunmanado.co.id, cukup banyak perabotan rumah yang jadi sampah. 

Ada kursi, meja, sofa, serta kasur. 

Baca juga: Kunci Gitar Justy Aldrin - Rumah Par Ale - Chord C

Baca juga: Diterjang Longsor, Warga di Perumahan Relokasi Banjir Manado Sulit Tidur Saat Hujan Deras

Perabotan ini sudah rusak parah, seperti milik Arni, warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting. 

Ia merelakan sofa dan kasurnya untuk diangkut ke Sumompo. 

"Sofa itu sudah robek, sedang kasur sudah sangat bau," ujarnya. 

1675 Warga Manado Sulawesi Utara Mengungsi Akibat Banjir

Sebanyak 1675 warga Manado, Sulawesi Utara, mengungsi akibat banjir dan longsor pada 27 Januari 2023.

Rakor penanggulangan bencana Manado di Kantor Camat Tuminting, Manado, Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)
Halaman
12

Berita Terkini