TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyidikan terhadap kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur masih terus diselidiki pihak kepolisian.
Fakta demi fakta terkait kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur ini pun mulai terungkap.
Fakta terbaru yang diungkap pihak kepolisian adalah terkait motif pembunuhan pelaku Wowon terhadap istri sirinya Ai Maemunah di Bekasi.
Seperti diketahui Ai Maemunah meninggal lemas dengan mulut berbusa bersama kedua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16).
Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Berantai di Cianjur dan Bekasi: Ternyata Ada motif yang Dikemas Supranatural
Mereka ditemukan warga di rumah kontrakan yang baru seminggu mereka tempati.
Awalnya Ai Maemunah bersama kedua anaknya diduga meninggal karena keracunan makanan.
Setelah penyidikan kepolisian, Ai Maemunah bersama kedua anaknya ternyata sengaja diracuni oleh suaminya, Wowon.
Wowon melancarkan aksinya bersama artner in crime, Solihin alias Duloh, untuk dibunuh lantaran mengaku sakit hati dengan istrinya itu.
"Iya tersangka Wowon mengaku sakit hati dengan istrinya karena tidak dirawat korban selama dirawat di rumah sakit, tapi kami hanya pengakuan, kami dalami dengan scientific crime investigation," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Sabtu (21/1/2023).
Karena dasar sakit hati itu, Wowon mengaku merencanakan pembunuhan terhadap Ai Maemunah sejak Desember 2022.
Trunoyudo mengaku pihaknya tidak akan percaya begitu saja dengan pengakuan tersangka.
Oleh karena itu polisi melakukan penyidikan berdasarkan fakta-fakta yang ada termasuk motif sejauh ini adalah soal ekonomi.
"Kami kolaborasi interprofesi dengan ahli forensik, digital forensik, laboratorium forensik, apsifor (asosiasi psikologi forensik) serta tim ahli lain sesuai keilmuan yang dibutuhkan baik internal Polri maupun menggandeng pihak universitas/kampus untuk mengungkap fakta apa sebenarnya motifnya, apakah ada korban lain, apakah ada tersangka lain, itu semua kami dalami dengan tim ahli," ucap Trunoyudo.
Selain Ai Maemunah, Wowon juga membunuh dua istri lainnya yakni Halimah dan Wiwin di Cianjur, Jawa Barat.
Adapun dari sembilan korban tewas, delapan korban diantaranya dibunuh oleh Duloh.
Sedangkan korban atas nama Siti dibunuh oleh mertua Wowon bernama Noneng.
"Iya, Duloh eksekutor," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga saat dihubungi.
Terbongkarnya Kasus
Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.
Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.
Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.
Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya. Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korban lainnya ternyata Halimah yang juga merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh.
Duloh mengatakan kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halimah tewas akibat dicekik oleh Duloh.
Saat ini, jasad Halimah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.
Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya.
Hingga total korban yang dibunuh oleh Wowon cs ada sebanyak sembilan orang.
Janji Bisa Buat Kaya hingga Serial Killer
Polisi memastikan sekeluarga keracunan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun dengan pestisida.
Ketia pelaku pembunuhan diketahui adalah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer denagn motif janji janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil Imran di Polda Metro Jaya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Fadil mengatakan Wowon tega melakukan aksinya itu karena para korban ini dianggap berbahaya karena mengetahui praktek kejahatan tersebut.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca Berita Lainnya di: Google News